Ahad 03 Jun 2018 01:46 WIB

Produksi Jenang Melonjak 1.000 Persen Jelang Lebaran

Pemilik usaha tak memanfaatkan momentum Lebaran dengan menaikkan harga.

Ilustrasi pembuatan jenang di industri rumahan.
Foto: ANTARA FOTO
Ilustrasi pembuatan jenang di industri rumahan.

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Produksi jenang dan dodol di industri rumahan Teguh Rahardjo, Ponorogo, Jawa Timur, melonjak hingga mencapai 1.000 persen selama ramadhan dan menjelang Lebaran.

Pemilik industri rumahan Teguh Rahardjo, Sri Harijati (66 tahun), menuturkan pada hari biasa di luar Ramadhan, industri rumahan yang dikelola rata-rata memproduksi 300 hingga 500 kotak karton. Setiap kotak berisi sekitar tiga ons jenang. 

Produksi rata-rata di luar bulan ramadhan antara 300 hingga 500 kotak per hari. “Sedangkan pada bulan ramadhan rata-rata memproduksi 5.000 kotak karton per hari," ujar Sri Harijati ditemui di rumahnya Jalan Wibisono 90 Kepatihan, Ponorogo, Sabtu (2/6).

Untuk bisa memenuhi permintaan konsumen yang melonjak hingga sepuluh kali lipat tersebut, Sri Harijati menambah 15 orang tenaga kerja. Pada hari-hari biasa, ia mempekerjakan 30 orang tenaga kerja. 

“Memasuki bulan ramadhan, saya menambah 15 orang tenaga kerja pocokan (musiman)," kata dia.

Meskipun permintaan jenang dan dodol melonjak. Namun, dia mengaku tidak menaikkan harga. Sri mengatakan dia tidak ingin memanfaatkan kesempatan momentum lebaran dengan menaikkan harga. 

“Jadi harganya tetap stabil, yaitu rata-rata Rp 17.500 per kotak karton. Setiap kotak berisi sekitar tiga ons untuk segala jenis jenang dan dodol," tuturnya.

Khusus makanan tradisional madumongso, lanjut dia, harganya Rp 30 ribu per kotak. "Khusus madumongso harganya Rp 30.000 per pak. Karena proses pembuatannya butuh waktu lebih lama dan lebih rumit," jelasnya.

Industri rumahan yang dikelola oleh Sri memproduksi berbagai macam jenang dan dodol. Antara lain, jenang ketan, beras, wajik, ketan wijen, krasikan, kentang. Selain itu juga dodol waluh, kacang hijau, mangga, nanas, sirsat, pisang dan masih ada beberapa lagi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement