Senin 04 Jun 2018 04:37 WIB

Apa Ujung Pertemuan Amien, Prabowo, dan Rizieq di Makkah?

PPP berharap pertemuan Amien, Prabowo, dan Rizieq mampu mendinginkan suhu politik.

 Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, bertemu di depan kabah.
Foto: Istimewa
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, bertemu di depan kabah.

REPUBLIKA.CO.ID  Oleh: Febrianto Adi Saputro

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Imam Besar FPI Rizieq Shihab bertemu di kediaman Rizieq di Makkah, Arab Saudi, Sabtu (2/6) waktu setempat. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno mengungkapkan, salah satu yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain terkait Pilpres 2019.

“Yang bisa saya sampaikan adalah (yang dibahas) bagaimana umat itu nanti mendapat pemimpin yang terbaik untuk tahun 2019,” kata Eddy, Ahad (3/6).

Eddy melanjutkan, ketiga tokoh tersebut tidak menyebut siapa tokoh pemimpin yang dimaksud. Sebab, hal itu akan dikembalikan ke masing-masing partai politik sebagai pihak yang memiliki kewenangan untuk mengusung calon presiden. Kendati tak menampik pembahasan Pilpres 2019, Eddy menegaskan, pertemuan ketiga tokoh di Makkah bukanlah pertemuan yang direncanakan secara khusus.

“Boleh dibilang pertemuan itu dilaksanakan secara impulsiflah. Ketika beliau-beliau berada di Tanah Suci untuk umrah, dibuatlah pertemuan yang tidak direncanakan semula. Tidak ada rencana khusus,” kata Eddy.

Dia pun mengimbau agar semua pihak tidak memiliki pikiran yang macam-macam terkait pertemuan Makkah. Pada dasarnya, pertemuan ketiga tokoh nasional itu dilakukan dengan iktikad baik di bulan yang baik.

“Jangan semua ditarik ke ranah politik, apalagi kalau diasumsikan ada semacam konspirasi yang akan dicapai di sana. Itu pemikiran yang suudzon sekali. Di bulan yang baik ini janganlah kita berpikir negatif,” ujar Eddy.

Anggota Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo menerangkan, pertemuan di kediaman Rizieq Shihab yang hanya berjarak 15 menit dari Masjidil Haram bermula saat Amien Rais dan Prabowo bertemu di Masjidil Haram. Pada Sabtu (2/6) selepas dini hari waktu setempat, Amien Rais dan rombongan sudah selesai melakukan umrah. Namun, Amien Rais tetap di Masjidil Haram untuk menunaikan shalat sunah dan ibadah lainnya.

Kemudian, Prabowo menginformasikan kalau bersiap-siap menuju Masjidil Haram untuk memulai tawaf. “Beliau berdua (Amien dan Prabowo) bertemu setelah Mas Prabowo selesai shalat sunah dua rakaat bakda tawaf,” kata Dradjad.

Saat itu, tidak ada pembicaraan politik. Hanya berdoa bersama dan saling menanyakan kabar kemudian berfoto dan menunggu shalat subuh. Amien Rais dan Prabowo beserta rombongan kembali ke hotel masing-masing seusai shalat subuh.

Barulah setelah itu ada pertemuan terbatas antara ketiga tokoh tersebut berlangsung selama satu jam. “Banyak masalah bangsa yang dibahas,” kata Dradjad.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai, pertemuan Makkah adalah pertemuan yang baik. Arsul berharap, silaturahim yang dilakukan para tokoh itu dapat mendinginkan suhu politik nasional sehingga membawa manfaat bagi masyarakat.

“Bahwa pertemuan para tokoh tersebut bernuansa politik maka PPP melihatnya hal yang wajar saja karena beliau-beliau itu memang orang politik,” kata Arsul.

Dia melanjutkan, pertemuan yang digelar di bulan Ramadhan itu bisa menghasilkan sikap-sikap yang mendinginkan suhu politik. Caranya tak lain dengan menyampaikan pernyataan dan sikap-sikap politik ke ruang publik dengan diksi-diksi yang santun dan tidak memanas-manasi masyarakat.

“Saya yakin, banyak artikulasi politik yang meski berseberangan dengan pemerintah atau Jokowi, tapi bisa dilakukan tanpa mengaduk-aduk emosi publik untuk pro dan kontra di luar kesantunan sosial,” kata dia.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Nasdem Teuku Taufiqulhadi juga menyebut pertemuan ketiga tokoh merupakan hal yang positif. Apalagi, kata dia, Amien Rais adalah salah seorang pengkritik pemerintah yang cukup kritis.

Pemikiran-pemikiran Amien Rais juga diterima oleh banyak kalangan. Selain itu, Amien adalah mantan ketua MPR 1999-2004 dan pernah menjadi ketua organisasi besar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah.

“Jadi, saya berharap pembicaraan dalam iklim yang baik, pembicaraan yang positif,” ujarnya.

Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade membantah tudingan para lawan politik yang menyebutkan Prabowo melakukan umrah politik saat bertemu dengan Amien Rais dan Rizieq Shihab.

“Tidak perlu ditanggapi mereka yang nyinyir terhadap Pak Prabowo. Saya kira, mereka panik jadi mengeluarkan kata-kata umrah politik, seolah-olah mereka tidak tahu siapa yang pernah melakukan umrah politik,” sindir Andre.

(ali mansur/fauziah mursid/rr laeny sulistyawati, Pengolah: eh ismail).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement