Senin 04 Jun 2018 19:17 WIB

Pasien Kanker Payudara Tahap Awal Bisa tanpa Kemoterapi

Perempuan dengan kanker panyudara dini bisa mengesampingkan kemoterapi.

Red: Nur Aini
Kanker Payudara/Ilustrasi
Foto: corbis.com
Kanker Payudara/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Perempuan pasien kanker payudara tahap awal berpeluang tidak perlu menjalani kemoterapi untuk meningkatkan peluang mereka bertahan hidup.

Hasil dari sebuah percobaan pengobatan kanker payudara terbesar yang pernah dilakukan telah sukses dipresentasikan dalam pertemuan organisasi Masyarakat Klinik Onkologi Amerika Serikat di Amerika Serikat (AS). Para peneliti dalam riset tersebut mengamati sekelompok pasien wanita yang jumlahnya lebih dari 10 ribu orang yang memiliki karakter khusus dari kanker payudara. Kanker yang mereka derita masih berada pada stadium awal dan belum menyebar ke kelenjar getah bening.

Mereka juga penderita kanker dengan reseptor hormon positif dan bukan jenis tumor yang merespons obat Herceptin. Dokter telah menggunakan uji genetik yang disebut Oncotype DX atau assay gene-21 untuk melihat apakah perempuan penderita kanker payudara cenderung memperoleh manfaat dari kemoterapi.

Skor yang tinggi menunjukan kemoterapi dapat bermanfaat dan skor yang rendah tidak begitu bermanfaat. Namun, percobaan tersebut berusaha mengamati perempuan di tengah kelompok sampel dalam penelitian, yang manfaat dari kemoterapi mereka tidak diketahui pasti.

Dr Joseph Sparano, dari Albert Einstein Cancer Center, mengatakan bahwa percobaan itu bertujuan untuk menyediakan jawaban bagi para perempuan tersebut. "Hasil uji coba kami menunjukan bahwa 21-gen-assay bisa diidentifikasi ditemukan pada lebih dari 85 persen perempuan penderita kanker payudara dini yang bisa mengesampingkan kemoterapi adjuvan, terutama mereka yang berusia lebih tua dari 50 tahun," kata para peneliti.

Temuan memengaruhi 'pasien perempuan dalam jumlah yang signifikan'. Associate Professor Darren Saunders dari Fakultas Ilmu Kedokteran di University of New South Wales mengatakan, temuan ini akan memengaruhi "sejumlah besar" wanita.

"Ini akan menyelamatkan banyak dari pasien kanker payudara dari efek samping kemoterapi. Tapi ada peringatan bahwa temuan ini hanya berlaku untuk sebagian wanita tertentu."

Beberapa manfaat dari menjalani kemoterapi tetap ditemukan pada wanita yang berusia kurang dari 50 tahun. Hasil penelitian tersebut telah diterbitkan di New England Journal of Medicine.

Simak berita ini dalam Bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-06-04/kemoterapi-tidak-perlu/9833728
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement