REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada saat libur Lebaran 2018, pengunjung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) diperkirakan naik mencapai 400 ribu pengunjung, dari tahun sebelumnya yang hanya 350 ribu pengunjung. Untuk itu, pihak TMII menyiapkan kurang lebih 200 personil di tiap titik keramaian dari unsur satuan pengamanan seperti Polri, Satpol PP dan TNI.
Koordinator Unit Kerja BPP TMII, Diyono mengungkapkan, perkiraan pengunjung sebesar 400 ribu tersebut bisa saja lebih dari jumlah itu. Sebab, libur Lebaran kali ini lebih lama dibanding tahun lalu.
"Pemerintah sendiri menyampaikan bahwa itu cuti bersama tanggal 15 sampai dengan tanggal 24 Juni. Ini cukup membuat TMII selalu ramai. Kemudian dari tanggal 24 Juni ke sana (setelahnya), mulai akan liburan sekolah," kata Diyono di Gedung BPP TMII, Jakarta Timur, Senin (4/6).
Menurutnya, dari prediksi jumlah pengunjung tersebut, sekitar 6.000 hingga 7.000 kendaraan akan masuk ke TMII selama libur lebaran. Oleh karena itu, untuk mengatasi kemacetan dan penumpukan kendaraan khususnya di pintu gerbang, maka semua pintu gerbang yang ada direnovasi dan dibuka. Tidak hanya pintu gerbang, namun jalur menuju tempat parkir juga akan dibuka seluruhnya pada saat libur lebaran.
"Pintu gerbang kita renovasi, pintu lima, pintu tiga juga kita renovasi dan kita harapkan pintu lima menjadi akses keluar pengunjung pada saat padatnya pengunjung. Pintu empat dan lima ini juga bisa digunakan men-split kemacetan di TMII," katanya.
Untuk kantong parkir, disediakan di tiga zona yaitu di zona depan, zona tengan dan zona belakang. Bahkan, di anjungan daerah pun juga disediakan tempat parkir untuk mengatasi penumpukan kendaraan nantinya.
Zona depan terletak di bagian utara dan selatan TMII, tepatnya di samping unit rekreasi Puri Caping Gunung TMII, dan di unit rekreasi Snowbay. Sementara di zona tengah terletak di Museum Keprajuritan dan di Skyworld.
"Di zona belakang cukup luas. (Ada di) Taman burung, taman budaya Tionghoa, itu adalah kantong parkir yang disiapkan untuk pengunjung," tambahnya.
Sementara itu,Manajer Informasi Budaya dan Wisata TMII, Windiarto mengungkapkan pada saat puncak libur Lebaran tepatnya pada 24 Juni saja, jumlah pengunjung diperkirakan bisa mencapai 140 ribu orang. Sehingga, tempat parkir yang tersedia di TMII yang luasnya mencapai 150 hektare itu tidak akan bisa menampung semua kendaraan yang masuk.
"Penumpukan pasti, kemacetan itu sudah pasti, tidak mungkin tidak. Karana lahan yang tersedia dengan kapasitas yang tersedia dengan orang yang masuk tidak imbang," kata pria yang biasa dipanggil Dwi itu.
Walaupun begitu, pihak TMII telah menerapkan berbagai cara untuk mengatasi hal tersebut. Salah satu diantaranya yakni dengan melebarkan jalan untuk parkir kendaraan serta membuat tanjakan berbentuk segitiga yang terjal di kawasan TMII menjadi landai.
"Untuk Lebaran 2018, jalan kita lebarkan menuju kedalam. Tanjakan segitiga-segitiga yang tikungannya tajam kita jadikan landai. Sekarang tikungan-tikungan yang bentuknya segitiga kita landaikan. Ini upaya untuk mengatasi kemacetan," ujarnya.