Selasa 05 Jun 2018 06:28 WIB

Tokoh Dayak Pedalaman Kukar Keluhkan Kerusakan Lingkungan

Masyarakat sekitar kurang mendapat manfaat dengan adanya kebun kelapa sawit.

Pertemuan tokoh Dayak pedalaman Kutai Kartanegara di Tenggarong, Ahad (3/6).
Pertemuan tokoh Dayak pedalaman Kutai Kartanegara di Tenggarong, Ahad (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID,TENGGARONG -- Kepala adat Suku Dayak dari tiga kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yakni Kembang Janggut, Kenohan, dan Kota Bangun, berharap gubernur Kaltim mendatang jaminan keamanan dan keberlangsungan usaha pertanian, maupun berladang. Mereka mengeluhkan aktivitas aktifitas tambang batubara yang kerap merusak lahan mereka dan lingkungan.

Selain itu,  soal kebun sawit plasma, di mana masyarakat sekitar kurang mendapat manfaat dengan adanya kebun kelapa sawit tersebut. Menanggapi hal ini, calon wakil gubernur Kaltim Irjen Pol (Purn) Safaruddin berjanji akan mencarikan solusi terbaik atas permasalahan tersebut. Menurutnya perusahaan tambang batubara tidak bisa dibiarkan merusak lingkungan apalagi sampai mengusik lahan warga. 

"Kita harus duduk satu meja untuk mencarikan solusinya. Saya pikir masyarakat tidak boleh lagi jadi penonton," kata Safaruddin seperti dalam siaran persnya kepada Republika.co.id, Senin (4/6).

Dalam masalah ini, kata Safaruddin, masyarakat harus menikmati yang namanya pembangunan.  Menurut Safaruddin, perusahaan harusnya bisa sejalan dengan warga sekitar. Jangan malah sebaliknya mengambil keuntungan sementara masyarakat tidak dapat manfaat dari keberadaannya. "Perusahaan boleh saja dibela tapi masyarakat juga harus diperhatikan," ujarnya mantan kapolda Kaltim ini. 

Para sesepuh Dayak dari pedalaman Kutai Kartanegara itu  sengaja datang bertemu dengan Safaruddin di Kota Tenggarong, Kabupaten Kukar, Ahad (3/6) sore untuk menyampaikan secara langsung aspirasi dari desa mereka. Tokoh Dayak yang hadir di antaranya, Selain Kiham sebagai kepala adat Dayak Desa Kelekat, juga Kibin kepala Adat dayak Desa Bukit Layang, dan Felifus kepala adat Desa Pulau Pinang. Ketiganya berasal dari  Kecamatan Kembang Janggut.

Untuk Kecamatan Kenohan, Pordi kepala adat Dayak Desa Teluk Bingkai, Pundi kepala adat Desa Lamin Pulut, dan Yohanes kepala adat Desa Lamin Telihan. Sedangkan Kecamatan Kota Bangun, ada Kardin kepala adat Desa Nangka Tujuh, Anton kepala adat desa Kedang Murung.

“Kami menitipkan Kaltim untuk dipimpin Pak Rusmadi dan Pak Safaruddin,” ujar Kiham, kepala adat Dayak di Desa Kelekat.

Tokoh adat yang terdiri dari kepala adat Dayak ini merapatkan barisan untuk memberikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 4, setelah menyimak program semua calon gubernur. Safaruddin sendiri mengaku sangat senang bisa bertemu dengan para sesepuh warga suku Dayak.

Jika akhirnya menjatuhkan pilihan ke paslon nomor 4, menurut mantan kapolda Kaltim ini, hal tersebut mencerminkan sikap rasional dari tokoh-tokoh warga dayak. "Kalau selama ini bapak hanya melihat saya di baliho, sekarang bisa ketemu secara langsung," ujar Safaruddin kepada para tokoh dayak itu.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement