Rabu 06 Jun 2018 12:18 WIB

Alasan Bos Ducati tak Perpanjang Kontrak Lorenzo

Ducati ingin membuat format tim baru untuk tahun depan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Jorge Lorenzo
Foto: EPA-EFE/MANUEL BRUQUE
Jorge Lorenzo

REPUBLIKA.CO.ID, MUGELLO -- Kemenangan pertama Jorge Lorenzo yang baru diraih memasuki musim kedua di Ducati dinilai terlambat. General Manager Ducati Corse, Gigi dall'Igna berbicara kepada Radio Sportiva Italia mengomentari kemenangan anak didiknya di GP Mugello akhir pekan lalu.

Berikut petikan wawancaranya dilansir dari Gazetta Italia, Rabu (6/6).

T: Mengapa kemenangan Lorenzo ini dinilai terlambat?

J: Sulit untuk meneruskan (kontrak) dnegan Lorenzoo, meski pintu sebetulnya belum benar-benar tertutup. Kami akan melihat. Dunia ini begitu, Anda harus mempunyai keputusan.

Bagi kami, sudah waktunya menentukan format tim baru untuk tahun depan, sehingga kami lebih fokus kepada (Andrea) Dovizioso ketimbang Lorenzo.

Menemukan keseimbangan yang tepat untuk setiap pembalap itu tak mudah. Sebelumnya kami sudah melakukan berbagai cara untuk membuat urutan terbaik antara Jorge dan motornya, namun gagal terus. Sekarang sudah berhasil, meski terlambat. Namun, saya pikir lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali.

Jorge dan Andrea (Dovizoso) kemarin melakukan balapan sempurna. Dovi juga berhasil dan situasi terkendali.

T: Lorenzo bersikeras dia sejak lama mengatakan perubahan tangki motor sangat penting. Benarkah?

J: Itu adalah perubahan terakhir yang kami lakukan dan terbukti membuat perbedaan. Kami hanya memungkinkan dia merasa lebih nyaman dengan motornya. Itu lebih tepatnya karena serangkaian perubahan yang kami lakukan.

T: Manuver Marquez yang terlalu 'enerjik' dan mengancam Danilo Petrucci. Tanggapan Anda?

J: Marc hanya 'sedikit' kurang sabar. Meski demikian, manuvernya kemarin bisa dikompromikan Petrucci. Petrucci juga perlu lebih berhati-hati, terutama di fase awal balapan.

Marquez adalah pembalap dengan bakat besar. Namun, pada beberapa kesempatan dia tak terlalu peduli dengan pembalap lain di lintasan, seperti kejadian di GP Argentina kemarin. Marquez adalah pembalap yang mempunyai kemampuan bertahan, bangkit lagi, di saat pembalap lain mungkin jatuh dan berhenti.

Saya pikir dia hanya perlu sedikit lebih hormat dan tak mengulang lagi hal-hal, seperti yang dilakukannya pada Petrucci kemarin. Penilaian pada perilaku pembalap bergantung siapa pembalapnya dan siapa korbannya. Kemarin dia menyenggol Petrucci, dan tidak ada penyelidikan.

Jika hal sama terjadi pada Valentino Rossi, itu akan berakhir dengan penyelidikan. Ini membuat kami kebingungan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement