REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Manajemen PSMS Medan mendepak dua asisten pelatih M Yusuf Prasetyo dan Wanda, Jumat (8/6). CEO PSMS Dodi Taher mengatakan, manajemen terpaksa tidak memperpanjang kerja sama karena dua asisten pelatih itu dinilai tidak mampu memberikan kontribusi positif untuk tim di Liga 1.
"Usai libur, Wanda dan Yoyo tidak lagi sebagai asisten pelatih di PSMS. Ke depan PSMS hanya dilatih Djadjang Nurdjaman sebagai pelatih kepala dan Suharto sebagai asisten pelatih," kata Dodi, Jumat.
Dodi tak menampik jika keputusan tersebut dilakukan tanpa ada pembahasan khusus terhadap tim pelatih. Namun ia yakin Djadjang Nurdjaman akan menerima apa yang diputuskan manajemen dengan perubahan di tim pelatih. "Kalau Djadjang Nurdjaman tipenya terlalu baik jadi tak mungkin memutuskan hal itu. Tapi kami yakin ia setuju dengan keputusan manajemen," katanya.
Dengan tidak diperpanjangnya kontrak M Yusuf dan Wanda, maka Djadjang nantinya akan melatih PSMS didampingi Suharto yang baru bergabung dan Sahari Gultom sebagai pelatih kiper.
Keputusan mendepak dua asisten pelatih itu bukan tanpa alasan. Apalagi, dari 13 laga yang sudah dijalani PSMS, tim kebanggaan warga Kota Medan itu baru memetik lima kali kemenangan dan delapan kali kalah.
Sebelumnya, manajemen juga sudah mendepak satu pemain asingnya Sadney Urikhob karena pemain asal Namibia tersebut penampilannya dinilai tak sesuai yang diharapkan. Bahkan sebagai striker, Sadney baru menyumbangkan satu gol untuk PSMS.