REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Suporter PSMS Medan yang tergabung dalam PSMS Fans Club (PFC) berharap penyelenggaraan Liga 2 Indonesia musim 2023/2024 berjalan lancar tanpa ada gangguan yang merugikan klub.
"Kami berharap Liga 2 musim ini berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan yang mengakibatkan kerugian klub yang sedang berkompetisi," ujar Ketua PSMS Fans Club Hendra Sihaloho di Medan, Rabu (13/9/2023).
Ia mengatakan, PSSI sebagai induk sepak bola Tanah Air harus membuat regulasi atau aturan yang lebih baik dari musim lalu.
"Sebenarnya kami kecewa dengan peraturan tahun lalu, tapi demi keselamatan kita semua tidak masalah. Tahun ini harus profesional," kata Hendra.
Selain itu, Hendra juga berharap para perangkat pertandingan harus menjunjung tinggi standar dan kinerja selama bertugas, agar tidak ada klub yang merasa dirugikan selama kompetesi bergulir.
"Kami berharap semuanya berjalan dengan lancar," jelasnya.
Hendra menjelaskan, pada Liga 2 musim lalu, PSMS Medan memuncaki klasemen sementara wilayah barat sebelum seluruh kompetisi dihentikan akibat tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022. Padahal saat itu PSMS sangat terbuka lebar untuk promosi ke Liga 1.
"Musim lalu PSMS Medan tidak terkalahkan, Liga 2 dihentikan. Tahun ini jangan sampai terulang, hargai kerja keras manajemen, pemain yang sudah berjuang," ujar Hendra.
Di sisi lain, Pembina PSMS Edy Rahmayadi mengingatkan suporter untuk mematuhi regulasi dari PSSI dan PT LIB terkait pelarangan penggunaan flare (suar) bagi suporter. Apabila hal itu dilanggar, yang dirugikan adalah tim tuan rumah.
"Khusus kepada suporter, anda membakar flare, menghidupkan bunga api itu dendanya Rp25 juta dan itu klub yang membayar," ujar Edy.
PSSI dan PT LIB sebelumnya telah mengeluarkan surat larangan suporter tim tamu hadir di stadion yang menggelar pertandingan Liga 1 dan Liga 2. PT LIB mengeluarkan surat bernomor 225/LIB-COR/VI/2023 perihal Penyampaian Revisi Peraturan Pertandingan Play-off yang bertanda tangan Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus.
"Jadi mari sama-sama kita menjaga agar tidak melanggar regulasi itu," kata Edy.