Senin 11 Jun 2018 09:09 WIB

PBB: Limbah Plastik Segera Kalahkan Jumlah Ikan di Samudra

Sekitar 80 persen polutan di samudra berasal dari darat, utamanya berupa plastik.

Paus yang mati terdampar dan diketahui telah memakan banyak sampah plastik di laut.
Foto: CNN
Paus yang mati terdampar dan diketahui telah memakan banyak sampah plastik di laut.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres baru-baru ini menyerukan warga dunia melakukan upaya individual dan kolektif untuk menghentikan polusi plastik di laut. Jika tak ada usaha pencegahan yang serius, ia memprediksi, dalam waktu yang tak terlalu lama lagi limbah plastik akan mengalahkan jumlah semua ikan di samudra.

"Delapan puluh persen polutan di samudra berasal dari darat, termasuk sebanyak 8 juta ton limbah plastik setiap tahun," kata Guterres di dalam pesan pada Hari Samudra Dunia, yang jatuh pada 8 Juni.

Polusi plastik tidak saja mencekik saluran air, tetapi juga membahayakan masyarakat yang bergantung pada perikanan dan pariwisata. Plastik di laut telah membunuh kura-kura, burung, ikan, paus, dan lumba-lumba.

"Plastik pun menemukan jalannya ke daerah paling terpencil di planet ini dan melalui rantai makanan yang sangat kita andalkan," katanya.

Baca juga: WWF: Mediterania akan Jadi Lautan Sampah Plastik

Samudra membuat planet biru kita unik di sistem tata surya--dan bukan hanya penampilannya, demikian laporan Xinhua--yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi. Samudra membantu mengatur iklim global dan menjadi sumber utama air.

photo
Muslim Bali membersihkan sampah di Pantai Kuta, Bali.

Ia mengingatkan, air lah yang mempertahankan semua kehidupan di Bumi. Mulai dari terumbu karang sampai pegunungan yang tertutup salju, dari hutan hujan tropis sampai sungai yang perkasa, dan bahkan gurun pasir sekalipun membutuhkan air.

"Namun, kemampuan samudra untuk menyediakan layanan dasarnya kian terancam oleh perubahan iklim, polusi, dan penggunaan yang tak tertahankan," katanya.

Ia menyerukan dilancarkannya upaya individu dan kolektif guna menghentikan tragedi yang sebenarnya bisa dicegah itu dan secara mencolok mengurangi segala jenis polusi laut, termasuk plastik. "Tindakan dimulai di rumah, dan berbicara lebih lantang daripada kata-kata," katanya.

Setiap orang perlu memainkan satu peran. Seseorang bisa membuat perbedaan hari ini--dan setiap hari--dengan melakukan tindakan sederhana, seperti membawa botol airnya sendiri, gelas kopi, dan tas belanja; mendaur ulang plastik yang ia beli; menghindari produk yang berisi plastik-mikro; dan secara sukarela melakukan kebersihan lokal.

Guterres yakin jika warga dunia melakukan tindakan kecil dan tindakan bersama maka nantinya dapat menjadi aksi sangat besar.

"Pada Hari Samudra Dunia ini, saya mendesak semua pemerintah, masyarakat, dan semua orang untuk merayakan samudra kita dengan membantu membersihkannya dari polusi dan memastikan semuanya tetap aktif untuk generasi masa depan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement