Rabu 13 Jun 2018 17:27 WIB

Ngurah Rai tak Terpengaruhi Abu Gunung Agung

Abu terbang ke barat laut, bandara jauh di sebelah selatan Gunung Agung.

Red: Indira Rezkisari
Foto udara kawah Gunung Agung di Karangasem, Bali, Rabu (28/3).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Foto udara kawah Gunung Agung di Karangasem, Bali, Rabu (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Operasional penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, tidak terdampak abu vulkanik pascaerupsi Gunung Agung yang terjadi pada pukul 11.05 WITA. Karena sebaran abu mengarah ke barat laut mengikuti arah angin.

"Operasional penerbangan aman mengingat bandara berada jauh di sebelah selatan Gunung Agung," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim di Denpasar, Rabu (13/6). Lalu lintas penerbangan, lanjut dia, masih beroperasi seperti biasa termasuk pelayanan arus mudik dan libur panjang Lebaran yang berlangsung lancar.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan abu vulkanik tercatat mengarah ke barat laut dengan kecepatan sekitar 15 knot mengikuti arah angin. Berdasarkan citra satelit cuaca Himawari, penyebaran abu vulkanik gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu sudah tidak terdeteksi.

Data yang diperbaharui BMKG pukul 16.00 WITA juga menyebutkan berdasarkan observasi Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai juga tidak teramati adanya abu vulkanik. Kepala Pusat Vulknologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani dihubungi dari Denpasar mengatakan gunung api tertinggi di Bali itu erupsi, melontarkan abu berwarna kelabu berintensitas tebal dengan tinggi kolom sekitar 2.000 meter dari puncak.

"Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi kurang lebih 2 menit 12 detik," katanya. PVMBG menyebutkan status Gunung Agung saat ini masih berada level III atau siaga dengan Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius empat kilometer dari kawah puncak gunung.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement