REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Raja Thailand Maha Vajiralongkorn menerima kekayaan keluarga sepenuhnya. Langkah itu sepertinya membuatnya menjadi raja terkaya di dunia.
Diperkirakan 30 miliar dolar AS aset telah diserahkan kepada Raja Maha Vajiralongkorn dalam perombakan besar urusan kerajaan. Raja Vajiralongkorn, yang mengambil alih tahta setelah kematian ayahnya, Raja Bhumibol Adulyadej pada tahun 2016, mengambil kepemilikan penuh atas aset, yang diperkirakan bernilai 30-60 miliar dolar AS.
Hingga saat ini, kekayaan dikelola oleh Biro Properti Mahkota, sebuah lembaga semi-pemerintah, di bawah tiga undang-undang yang dimulai pada tahun 1936. Namun junta militer Thailand meloloskan undang-undang baru tahun lalu untuk memungkinkan pengalihan kendali dan kepemilikan biro dari negara kepada raja.
Biro Properti Mahkota mengeluarkan sebuah "catatan penjelasan" langka yang diterbitkan pada hari Sabtu (16/6). "Semua 'Aset Properti Mahkota' akan ditransfer dan dikembalikan ke kepemilikan Yang Mulia, sehingga dapat dikelola dan dimanfaatkan atas kebijakan Yang Mulia," demikian penjelasan tersebut, dikutip The New York Times,Senin (18/6).
Pengumuman tersebut menambahkan bahwa aset -yang dilaporkan termasuk real estat di ibu kota Thailand, Bangkok, Siam Commercial Bank dan konglomerat Siam Cement Group -akan dimasukkan ke dalam kategori yang sama dengan aset pribadi raja.
Ukurannya adalah bagian dari sejumlah perubahan pada cara urusan kerajaan dikelola sejak Raja Vajiralongkorn mengambil tahta. Dia juga mengkonsolidasikan kendali atas istana kerajaan, dan telah membuat gerakan untuk menggunakan lebih banyak kekuasaan atas urusan negara.
Tahun lalu, ia menegaskan kontrol pribadi atas Biro Properti Mahkota, dan pada bulan Maret ia menunjuk Kepala Marsekal Satitpong Sukvimol sebagai direktur jendralnya, menggantikan Chirayu Israngkun Na Ayuthaya, yang telah memegang jabatan sejak 1987.
Biro itu mengatakan langkah itu akan berarti bahwa kepemilikan raja sekarang akan dikenakan pajak dan bea. Dikatakan bahwa hal itu telah diminta oleh raja. Kerajaan Thailand tidak mengumumkan kekayaannya secara terbuka, dan dilindungi dari pemeriksaan oleh hukum Lese Majeste yang kejam.
Hukum tersebut merupakan pasal pelindung keluarga kerajaan yang menghukum setiap kritik hingga 15 tahun per pelanggaran. Langkah terbaru ini membuat raja berusia 65 tahun menjadi raja terkaya di dunia, menurut daftar Business Insider yang diterbitkan pada bulan Mei.
Namun pada tahun 2012, Majalah Forbes menilai kepemilikan biro di bidang real estat dan investasi lainnya sebesar 30 miliar dolar AS.