REPUBLIKA.CO.ID, TIGARAS -- Petugas forensik di RSUD Tuan Rondahaim mengalami kesulitan mengidentifikasi salah satu penumpang KM Sinar Bangun yang tewas. Melalui pengeras suara di posko terpadu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Kamis (21/6), salah seorang personel Basarnas mengumumkan tentang proses identifikasi tersebut.
Jenazah penumpang KM Sinar Bangun yang ditemukan tersebut menggunakan celana jeans berwarna biru dan kaus berwarna hitam. Jenazah berjenis kelamin perempuan tersebut menggunakan anting dan kalung kecil.
Usia korban kapal yang tenggelam pada Senin (18/6) tersebut diperkirakan 15-18 tahun. Hingga Kamis pagi, belum ada orang atau keluarga yang datang untuk mengenali jenazah yang diautopsi di RSUD Tuan Rondahaim di Pematang Raya, Kabupaten Simalungun itu.
Personel BNPB melakukan pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (20/6).
Tim forensik di RSUD Tuan Rondahaim meminta keluarga datang ke RS untuk mempermudah identifikasi jenazah. Sebelumnya, Bupati Simalungun JR Saragih juga meminta masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya dalam peristiwa itu mendatangi RSUD Tuan Rondahaim.
Pemkab Simalungun telah menyiapkan posko yang menyediakan makanan dan minuman bagi masyarakat yang ingin mengenali korban yang ditemukan. Menurut catatan, KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB. Dari proses pencarian yang dilakukan, tim gabungan menemukan 19 korban selamat dan tiga korban tewas.
Baca juga:
Jenazah Korban Kapal Tenggelam Dimakamkan
Kapal Penyeberangan di Danau Toba tak Penuhi Standar