REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hemengku Buwono X meminta jip wisata "Volcano Tour Merapi" memenuhi standar operasional prosedur. Standar itu menurutnya harus dipenuhi sebelum kembali diizinkan beroperasi melayani wisatawan.
"Kalau tidak memenuhi (standar operasional prosedur/SOP) jangan diberikan izin untuk beroperasi," kata Sultan di Kompleks Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (21/6).
Menurut Sultan, SOP pelayanan wisata seharusnya sudah dipenuhi oleh Volcano Tour Merapi sejak awal beroperasi. Jaminan terhadap keamanan dan kenyamanan wisatawan selaku konsumen, kata Sultan, seharusnya menjadi perhatian utama oleh manajemen wisata petualangan dengan jip di lereng Merapi tersebut.
"Jelas jaminan masyarakat konsumen tidak boleh (disepelekan). Alasan nyepelekke tidak bisa, itu pelayanan standar," kata Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini.
Sultan mengaku sepakat dengan keputusan Pmerintah Kabupaten Sleman yang menghentikan sementara operasional jip wisata "Volcano Tour Merapi" terkait musibah yang menewaskan satu wisatawan. "Saya kira perlu diverifikasilah, saya setuju untuk sementara dilihat kendaraannya memenuhi syarat atau tidak," kata dia.
Seperti diberitakan, kecelakaan jip wisata tersebut terjadi pada Selasa 19 juni 2018 pukul 14.15 WIB di Dusun Tangkisan, Umbulharjo Cangkringan, Sleman.
Satu unit kendaraan Jeep Willys dengan nomor polisi H-8010-AB di rute jip lava tour Merapi terperosok ke dalam jurang sedalam empat meter. Kejadian tersebut akibat jip wisata yang dikemudikan Teguh Nugraha (43) warga Kaliurang Barat rt 05/rw 18, Hargobinangun Pakem, Sleman tersebut mengalami masalah pada setir kendaraan.
Sehingga kendaraan tidak dapat dikendalikan dan kemudian terperosok ke jurang sedalam empat meter. Dalam kejadian tersebut satu korban meninggal dunia atas nama Ny Enny Fatmawati (42) warga Perum Bumi Mutiara RT 07 RW 33, Bojongkulon, Gunung Putri, Bogor.
Sedangkan korban luka yakni Sandhy Mas Nugroho (14) warga Cokro Tulung Klaten, Ngatmadi (54) warga Cokro Tulung Klaten, Ny Atik Rahmawati (40) warga Cokro Tulung Klaten dan Ny Sriyatun (52) warga Cokro Tulung Klaten. Korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Panti Nugroho, Pakem Sleman.