REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- KM Sinar Bangun disebut menjadi kapal penumpang pertama yang mengalami kecelakaan pada jalur penyeberangan Pelabuhan Tiga Ras Kabupaten Simalungun-Pelabuhan Simanindo Kabupaten Samosir, Sumatra Utara. "Setahu saya, kapal penumpang baru ini yang tenggelam. Kalau orang dan kapal cepat pernah terjadi sebelumnya," kata Abdul Karim Sitio (72 tahun), warga Nagori (Desa) Tiga Ras, Kecamatan Dolok Panribuan, Jumat (22/6).
Generasi ke tujuh dari keluarganya itu juga memastikan sejak dibukanya operasional penyeberangan Tigaras-Simanindo pada1938, tidak pernah mendengar atau diceritakan adanya kapal tenggelam. Menurut mantan kepala desa itu, para leluhur memperhatikan keselamatan diri dan penumpang dengan membuat alat penyeberangan yang disesuaikan kondisi alam.
"Kala itu pakai sampan dan kapal kecil yang muatan maksimal 15 orang," katanya.
Dia mengatakan, saat cuaca yang sangat buruk di kawasan jalur Tiga Ras-Simanindo, ketinggian ombak mencapai empat meter. Bahkan, di dua titik bisa terjadi pusaran air.
Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Simalungun, Ramadhani Purba mengatakan secara keseluruhan kecelakaan kapal penumpang di Danau Toba terjadi tujuh kali. "Untuk jalur Tiga Ras-Simanindo memang baru kali ini," katanya.
Untuk saat ini, ada enam kapal kayu yang beroperasi di jalur Tiga Ras-Simanindo dengan tiga sampai empat trip (perjalanan) per unitnya. Setelah kecelakaan, layanan penyeberangan dihentikan sementara waktu sampai proses pencarian dinyatakan berakhir.