REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, partainya senang jika Partai Amanant Nasional memutuskan bergabung dengan koalisi bersama Gerindra. Mardani yakin jika PAN bergabung, maka tagar #2019GantiPresiden bisa terwujud.
"Alhamdulillah jika PAN bergabung dalam koalisi. Kami gembira, dan semakin yakin," kata dia saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (26/6).
Ketum PAN Zulkifli Hasan bertemu dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Senin (25/6). Pertemuan digelar di rumah dinas Zulkifli, di Kompleks Widya Candra, Jakarta Selatan. Prabowo tiba di rumah dinas Zulkifli sekitar pukul 10.40 WIB dan langsung menemui Zulkifli.
Prabowo datang didampingi Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Sementara dari PAN yang tampak, antara lain, Ketua DPP PAN Yandri Susanto dan Wakil Ketua Umum PAN Mulfachri Harahap.
Yandri menyebut pertemuan itu sebagai silaturahim sekaligus penjajakan koalisi menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang. "Kan tinggal satu bulan lagi. Saya kira membangun chemistry itu semakin hari itu akan semakin intensif," ujar Yandri.
Baca juga: Zulkifli: Capres dan Cawapres Bukan Harga Mati Bagi PAN
Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menilai pertemuan antara Zulhas, sapaan Zulkifli, dan Prabowo pada Senin (25/6) kemarin hanya sebagai komunikasi politik yang biasa. Demokrat pun tidak khawatir bila PAN bergabung ke koalisi Gerindra dan PKS.
"Kita tidak terlalu khawatir, biasa saja, silakan saja (bila PAN bergabung ke koalisi Gerindra). Saya melihatnya pertemuan mereka kemarin itu merupakan komunikasi politik yang biasa dilakukan oleh seorang ketua umum partai," tutur dia kepada Republika.co.id, Selasa (26/6).
Syarief melanjutkan, Demokrat tidak khawatir poros ketiga yang hendak dibangun untuk menghadapi Pilpres 2019 gagal dibentuk lantaran PAN merapat ke Prabowo. Sebab, ia mengatakan, keinginan Demokrat membentuk poros koalisi baru belum final dan masih terbuka kemungkinan bergabung dengan koalisi yang ada.
Meski begitu, Syarief menambahkan, belum tentu juga poros baru itu gagal dibentuk bila PAN merapat ke koalisi Gerindra-PKS. "Belum tentu juga. Ya pada dasarnya kita belum memikirkan. Ini kan belum last minute. Masih terbuka lebar kemungkinan, kita belum memutuskan," ungkap dia.