REPUBLIKA.CO.ID, KIRKUK -- Sebuah bom bunuh diri menargetkan gudang penyimpanan kotak suara pemilihan Irak yang terletak di Kirkuk, Ahad (1/7). Sebanyak 19 orang terluka akibat aksi tersebut.
Aksi ini hanya berlangsung beberapa hari sebelum perhitungan suara ulang dari pemilihan yang dilaksanakan pada Mei lalu. "Sebanyak 19 orang terluka akibat peristiwa tersebut," kata Gubernur Kirkuk di utara Baghdad, Rakan Al-Juburi dilansir Arab News, Ahad (1/7).
Sebuah bom mobil diarahkan seorang pembom bunuh diri ke gerbang utama penyimpan kotak suara. Aksi tersebut melukai sembilan polisi, enam anggota unit antiteroris, dan empat warga sipil. Aksi itu juga merusak gedung, tetapi tak ada kerusakan pada kotak suara.
Mahkamah Agung Irak memerintahkan penghitungan suara secara manual di tempat pemungutan suara untuk pemilihan legislatif menyusul adanya tuduhan penipuan. Pemungutan suara dimenangkan oleh ulama populis Syiah, Moqtada Sadr dengan Aliansi Komunis. Ia sebagai tokoh politik lama yang didorong oleh pemilih yang mencari perubahan di negara yang terjebak konflik dan korupsi.
Penghitungan ulang suara diperkirakan akan dimulai pada Selasa (3/7) di Provinsi Kurdi Irbil, Sulaymaniyah, dan Dohuk, serta di Kirkuk, Nineveh, Salaheddin, dan Anbar.