REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI – Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan) mendorong Bulog Subdivre Banyuwangi, Jawa Timur agar melakukan percepatan penyerapan gabah/beras petani. Sebab, sampai tengah tahun ini serapan Bulog Banyuwangi baru mencapai 11 persen dari target yang telah ditentukan.
Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi dalam siaran persnya mengatakan, dalam upaya mendukung percepatan serapan gabah/beras Bulog, khususnya di wilayah subdivre Banyuwangi, Jawa Timur tersebut, dia memimpin langsung Rapat Koordinasi (rakor) Percepatan Sergap di Kantor Subdivre Banyuwangi pada Jumat (29/6) pekan lalu.
Menurut Agung, pasokan beras medium ke Perum Bulog sangat penting lantaran hal itu bertujuan memperkuat cadangan beras pemerintah. “Target pemerintah sampai akhir Agustus nanti serapan beras Bulog mencapai sekitar 2,2 juta ton. Untuk itu, dalam dua bulan ke depan pasokan beras ke Bulog akan difokuskan berupa beras medium,” ujar Agung.
Pada 2018, Agung melanjutkan, target serapan beras di Subdivre Banyuwangi sebanyak 87.200 ton. Namun, sampai dengan 29 Juni 2018 baru terealisasi 9.688 ton atau 11,1 persen. Masih rendahnya realisasi serapan tersebut antara lain karena kualitas gabah petani yang dihasilkan lebih baik, harga gabah yang relatif tinggi, sehingga sebagian besar diproses menjadi beras premium.
Agung menyatakan, para mitra Bulog yang juga mayoritas anggota Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) yang selama ini sudah memasok beras ke Bulog berkomitmen bahwa dalam waktu tujuh hari ke depan sebanyak seribu ton akan dijual ke Bulog. Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan kontrak atau purchasing order (PO) sebanyak 150 ton.
Perpadi Banyuwangi yang menaungi sekitar 200 penggilingan, kata Agung, akan berkonsolidasi dengan seluruh anggota terkait komitmen penggilingan untuk memasokan beras medium ke Bulog, khususnya untuk memperkuat cadangan beras pemerintah. Perpadi juga menyepakati untuk bulan Juli-Agustus akan memasok minimal 8.000 ton atau 4.000 ton tiap bulan.
Pada bagian lain, Agung menginstruksikan Dinas Pertanian dan Dinas Pangan Banyuwangi mengkoordinasikan gapoktan/poktan, terutama yang mendapat bantuan pemerintah, untuk ikut andil menyumbang cadangan beras pemerintah ke Bulog.
Selain dari BKP Kementan, rakor pekan lalu juga dihadiri Kasubdivre Banyuwangi, Kabid Pengadaan Bulog Divre Jatim, Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan Banyuwangi, perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, Kepala BPTP Jatim, perwakilan Dinas Pangan Provinsi Jatim, Perwakilan Kodim Banyuwangi, Sucofindo Banyuwangi, Ketua Perpadi Banyuwangi, serta delapan mitra Bulog yang juga anggota Perpadi Banyuwangi.