REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Pihak berwenang Mesir kembali membuka perbatasan Rafah yang menghubungkan Mesir dengan Jalur Gaza, pada Senin (2/7). Keputusan ini memungkinkan mahasiswa, pasien darurat, pemegang izin tinggal di Mesir dan negara-negara lain, serta pekerja di luar negeri untuk menyeberang.
Kantor berita resmi Mesir, MENA, melaporkan Presiden Abdel-Fattah al-Sisi telah memerintahkan penyeberangan itu untuk dibuka kembali di kedua arah. Perintah ini memungkinkan pasien medis dari Gaza untuk menerima perawatan di luar negeri.
MENA tidak menungkapkan berapa lama penyeberangan Rafah akan tetap dibuka. Pintu penyeberangan ini merupakan satu-satunya jalan bagi warga Palestina untuk mengakses dunia luar dari Mesir.
Sebuah sumber resmi mengatakan kepada surat kabar Al-Masry Al-Youm, bantuan kemanusiaan, makanan, dan obat-obatan akan memasuki Gaza melalui penyeberangan ini. Sumber itu juga menambahkan, Mesir telah melakukan koordinasi dengan pihak Palestina terkait pembukaan jalur penyeberangan.
Petugas tambahan dari berbagai lembaga dikerahkan di jalur penyeberangan di sisi Mesir untuk mempercepat prosedur dan memfasilitasi warga yang hendak menyeberang. Mesir juga menyediakan sejumlah kendaraan tambahan untuk mengangkut penumpang dari kedua negara.
Pada pertengahan Mei, pihak berwenang Mesir membuka Rafah di sepanjang bulan Ramadhan. Gerbang perbatasan itu kemudian ditutup selama tiga hari, setelah dibuka selama tujuh pekan berturut-turut