Rabu 04 Jul 2018 17:22 WIB

Pura Besakih Tetap Buka di Tengah Erupsi Gunung Agung

Kunjungan wisatawan menurun hingga 50 persen sejak erupsi.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Friska Yolanda
Warga menyaksikan Gunung Agung memuntahkan abu dan asap di Karangasem, Bali, Rabu (4/7).
Foto: AP/Firdia Lisnawati
Warga menyaksikan Gunung Agung memuntahkan abu dan asap di Karangasem, Bali, Rabu (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Pelaksana Tugas Manajemen Operasional Pura Besakih, I Wayan Ngawit mengatakan pura suci umat Hindu Bali yang terletak di Rendang, Kabupaten Karangasem itu tetap buka. Erupsi Gunung Agung yang berlangsung beberapa hari belakangan sama sekali tidak berdampak pada aktivitas pengunjung dan masyarakat sekitarnya.

"Ini karena asap embusan erupsi mengarah ke barat, sehingga tak berpengaruh terhadap aktivitas di Pura Besakih," kata Wayan Ngawit di Denpasar, Rabu (4/7).

Masyarakat yang melaksanakan upacara keagamaan tetap bisa bersembahyang. Namun demikian, Wayan Ngawit mengakui kunjungan wisatawan turun hingga 50 persen.

Hanya penduduk dua desa di Besakih yang mengungsi, sementara sisanya tetap bertahan di desa masing-masing. Kedua desa itu adalah Desa Temukus yang berjarak 3,5 kilometer (km) dari kawah puncak, dan Desa Kesimpar yang berjarak empat km. Alasan penduduk mengungsi sebab akses menuju desa tersebut harus melewati sungai lokasi aliran lahar hujan dari puncak Gunung Agung.