Kamis 05 Jul 2018 15:20 WIB

Kemarau, Pemkab Lombok Barat Mulai Distribusikan Air Bersih

Dua mobil berkapasitas 5.000 liter air didistribusikan setiap hari.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Kekeringan
Foto: Antara
Kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar) melalui beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mulai mendistribusikan air bersih. Hal ini menyusul laporan kekeringan di daerah tersebut.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) Lombok Barat Fauzan Husniadi mengatakan kegiatan distribusi air bersih dilakukan guna menyikapi kondisi kemarau dan berkurangnya ketersediaan air bersih akibat mengeringnya sumur warga.

"Selain Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang beberapa waktu lalu menyuplai air bersih di Kecamatan Lingsar, kini DPK Lombok Barat melakukan hal serupa di beberapa dusun atau titik rawan air bersih di wilayah perbatasan Lombok Barat dengan Kabupaten Lombok Tengah," ujar Fauzan di Lombok Barat, NTB, Kamis (5/7).

Salah satu lokasi yang dituju ialah Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung, Lombok Barat. Tim DPK Lombok Barat menyuplai air bersih di tiga dusun yang terdampak kemarau di Banyu Urip pada Kamis (5/7).

Fauzan mengaku sudah enam kali  menindaklanjuti permintaan warga akan air bersih. "Sifat pekerjaan kami adalah mendukung BPBD yang mengarahkan titik lokasi tersebut," kata Fauzan.

Dia menambahkan, setiap kali mendistribusikan air bersih, paling sedikit dua mobil yang masing-masing berisikan 5.000 liter air dibagikan ke para warga yang membutuhkan. Namun acapkali, petugas DPK Lombok Barat juga harus melayani juga permintaan warga di jalan walau sesungguhnya di awal tidak meminta.

"Untuk hari ini saja, kami sesungguhnya mau mendrop ke Batu Bokah, tapi warga dusun di bawahnya mencegat minta dilayani," ucap Fauzan.

Dusun yang dimaksud terletak di atas bukit Desa Banyu Urip yang berbatasan langsung dengan wilayah kabupaten Lombok Tengah. Fauzan melanjutkan, DPK sesungguhnya telah melakukan hal serupa bersama BPBD dan Dinas Sosial sejak bulan puasa lalu. Mengingat musim kemarau sudah mulai memuncak, Fauzan menprediksi hal tersebut masih akan berlangsung dalam waktu lama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement