REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Perhatian pemerintah Kabupaten Sukabumi terhadap penjaga pantai selatan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat dinilai masih rendah. Pasalnya anggaran yang dialokasikan untuk penjaga pantai terbilang minim.
''Sampai saat ini dari sejak 18 tahun berkiprah Balawista (Badan Penyelamat Wisata Tirta-red), perhatian sangat memprihatinkan,'' ujar Kepala Divisi Operasional dan Diklat, Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Asep Edom Saepuloh Kamis (5/7). Bahkan saat ini lebih mundur ke belakang.
Pada waktu dulu lanjut Asep, biaya operasional mencapai sebesar Rp 250 juta setahun. Namun pada saat ini misalnya pada sepuluh hari penjagaan libur Lebaran petugas penjaga pantai hanya diberikan dana sebesar Rp 50 ribu per orang.
Jumlah anggota Balawista Palabuhanratu Sukabumi mencapai sebanyak 104 orang. Mereka bertugas di 17 pos penjagaan di sepanjang 117 kilometer pantai selatan Sukabumi mulai dari Cibangban, Ujunggenteng, dan Cisolok.
Menurut Asep, perhatian yang minim ini belum sebanding dengan tugas penjagaan pantai. Padahal soal keamanan harus dinomorsatukan sesuai dengan konsep wisata Sapta Pesona. Selain itu petugas melakukan penjagaan dengan risiko mempertaruhkan nyawa.
Terlebih lanjut Asep, kawasan Palabuhanratu telah menjadi bagian Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Sehingga idealnya aspek keamanan harus diprioritaskan.
Ke depan lanjut Asep, semua pihak yang mempunyai kepentingan untuk memajukan wisata harus memberikan perhatian serius dan bukti nyata di lapangan. '' Geopark sudah diresmikan harusnya dari awal dijamin dulu bukan sebagai wacana dan simbol,'' imbuh dia.
Di sisi lain di sepanjang libur Lebaran tercatat ada 65 insiden kecelakaan laut di objek wisata pantai selatan Sukabumi. Kasus tersebut terjadi di sejumlah titik wisata pantai Sukabumi sejak hari pertama lebaran Sabtu (16/6) lalu.
" Sejak hari pertama Lebaran sampai H+10 Lebaran, total insiden laka laut sebanyak 65 kasus," ujar Asep. Dari total insiden tersebut, lima orang meninggal dunia dan sebanyak 60 orang lainnya berhasil diselamatkan petugas. Lima orang yang meninggal dilaporkan tenggelam di beberapa titik, misalnya di Pantai Katapang Condong dan Sukawayana. Selain itu ada pengunjung yang meninggal di kawasan air terjun atau Curug Dogdog Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, pada 21 Juni 2018.
Asep mengatakan, ada pengunjung yang tewas tersambar petir di sekitar kawasan wisata pantai. Dari lima pengunjung yang tewas tersebut ada seorang pengunjung yang hilang dan hingga kini belum ditemukan.