REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Seniman Marvel Comics Steve Ditko telah meninggal dunia. Dia dikenal sebagai sosok yang mengembangkan karakter Spider-Man dan Doctor Strange.
Ditko meninggal pada usia 90 tahun. Dia ditemukan pada 29 Juni di apartemennya di Manhattan dan dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Warga Amerika Serikat ini bersama dengan penulis Stan Lee, memperkenalkan dunia Peter Parker dan alter-egonya Spider-Man pada tahun 1962 dalam edisi "Amazing Fantasy". Setahun kemudian, Ditko memperkenalkan dunia kepada ahli bedah yang berubah menjadi superhero metafisis Doctor Strange.
Spider-Man akan menjadi karakter yang paling penting dan dapat dikenali di jagad Marvel, dan Doctor Strange anggota dari jajaran kelompok superhero terkuat. Petualangan keduanya telah berubah menjadi film blockbuster, dan keduanya memiliki peran penting dalam Avengers terbaru: Infinity War.
"Hari ini, keluarga Marvel berduka atas kehilangan Steve Ditko. Steve mengubah industri dan Marvel Universe, dan warisannya tidak akan pernah terlupakan," kata Presiden Marvel Entertainment Dan Buckley, dikutip dari TheGuardian, Ahad (8/7).
Berbeda dengan Lee yang selalu muncul dalam film-film Marvel dan dielu-elukan banyak Ditko justru berkebalikannya. Ia memilih diam dibalik kemeriahan film-film karakter ciptaannya.
Spiderman Homecoming
"Terima kasih Steve Ditko, karena membuat masa kecil saya lebih aneh. Dia melihat hal-hal dengan caranya sendiri, dan dia memberi kami cara melihat yang unik. Sering disalin. Jangan pernah menyamai. Saya tahu saya orang yang berbeda karena dia ada di dunia," kata penulis fantasi dan penulis novel grafis Neil Gaiman dalam serangkaian tweet kepada 2,7 juta pengikutnya.
Ditko meninggalkan Marvel pada tahun 1966, namun, kembali pada tahun 1979. Salah satu kreasi selanjutnya adalah Squirrel Girl, yang setelah debutnya pada tahun 1992 menjadi favorit di kalangan penggemar komik.
Squirrel Girl alias Gadis Tupai, salah satu karakter dalam serial New Wariors, serial baru garapan Marvels.
Seniman itu mengelola sebuah studio menulis di Manhattan sampai kematiannya. Hanya saja, dia tidak memiliki anggota keluarga yang diketahui masih hidup. Ia juga tertutup, menolak hampir semua tawaran untuk melakukan wawancara, bertemu penggemar atau muncul di pemutaran perdana film.
"Kami tidak mendekatinya. Dia seperti JD Salinger. Dia pribadi dan sengaja tidak menjadi sorotan. Saya harap dia pergi menonton film itu di mana pun dia berada, karena saya pikir kami memberi penghormatan kepada karyanya," kata Scott Derrickson, sutradara film Doctor Strange, kepada The Hollywood Reporter.
Ikuti Whatsapp Channel Republika