REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Personal branding salah satu bekal yang harus dimiliki oleh lulusan BSI guna menghadapi dunia kerja. Terkait hal tersebut, AMIK BSI Yogyakarta menggelar seminar personal branding.
Seminar yang bertemakan "Mengemas Diri, Menggapai Prestasi" ini dilaksanakan di Kampus BSI Yogyakarta, Rabu (4/7). Seminar yang diikuti oleh mahasiswa AMIK BSI Yogyakarta dan AKPAR BSI Yogyakarta ini menampilkan nara sumber Lusy Laksita. Ia adalah praktisi dan trainer di bidang komunikasi dan personal branding.
Dalam materinya, Lusy menguraikan cara membuat personal branding yang baik. Seperti, bagaimana mengemas diri sebagai pribadi yang unggul, dan beretika. Selain itu, juga bagaimana membiasakan diri menggunakan komunikasi dengan bahasa yang baik, serta menciptakan personal image dan profesional yang baik dalam sehari-hari maupun dunia kerja.
Selain itu, menurut Lusy, wawancara dan curriculum vitae merupakan hal penting selain ijazah dalam melamar pekerjaan.
“Bahkan seringkali pihak Human Resource Development (HRD) perusahaan lebih tertarik membaca curriculum vitae terlebih dahulu dibanding membaca nilai IPK pelamar. Curriculum vitae merupakan salah satu gambaran personal branding seseorang dalam bentuk tertulis,” kata Lusy dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (9/7).
Lebih lanjut, Lusy menjelaskan, tahap wawancara merupakan tahap penentu diterima atau tidaknya seorang pelamar.
“Pada tahap wawancara ini HRD akan melihat kualitas pelamar dari sisi etika, sikap, kepribadian, dan kompetensi dari seorang pelamar pekerjaan. Oleh karena itu personal branding seorang pelamar harus terlihat baik pada saat wawancara,” ugkap Lusy.
Pimpinan AMIK BSI Yogyakarta, Diah Pradiatiningtyas mengemukakan, seminar tersebut bertujuan agar mahasiswa BSI Yogyakarta dapat mempersiapkan personal image sebagai mahasiswa dan lulusan BSI yang unggul sejak di bangku kuliah.
“Pelatihan ini sebagai latihan bagi mahasiswa kami untuk mencipakan personal image yang baik. Sehingga, nantinya menjadi pribadi yang baik dan dapat diterima di berbagai lingkungan, baik masyarakat maupun industri kerja,” kata Diah.