Rabu 11 Jul 2018 01:18 WIB

Trump Tuduh Cina Intervensi Dialog AS-Korut

Tuduhan Trump dilayangkan setelah AS dan Cina terlibat perang dagang.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump di Beijing, Cina, Kamis (9/11).
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump di Beijing, Cina, Kamis (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh Cina telah berupaya menghancurkan usaha AS untuk melucuti persenjataan nuklir Korea Utara (Korut). Menurut Trump, hal itu dilakukan terkait perang tarif impor yang terjadi antara kedua negara.

"Cina mungkin telah memberikan tekanan negatif pada kesepakatan karena postur kami terkait perdagangan Cina!” cicit Trump dalam akun Twitternya.

Trump mengatakan, intervesi yang dilakukan Cina itu telah menimbulkan keengganan dalam diri Pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un terkait denuklirisasi. Korut bahkan sempat menyebut AS seperti gangster yang muncul dengan permintaan sepihak dan mencoba melucuti senjata nuklir mereka.

"Tapi saya memiliki keyakinan Kim Jong-un akan menghormati kontrak yang kami buat dan bahkan lebih penting lagi, jabat tangan yang kami lakukan," kata Trump.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengunjungi Pyongyang guna menagih janji Korut akan denuklirisasi Semenanjung Korea. Dia mengatakan, negosiasi terkait hal tersebut masih bisa diteruskan. Dia meminta dunia internasional untuk sama-sama menekan Korut agar mengimplementasikan kesepakatan dengan Trump di Singapura.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying mengatakan, posisi Negeri Tirai Bambu terkait denuklirisasi tidak berubah. Cina diketahui mendukung perlucutan senjata nuklir di Semenanjung Korea.

"Kedua sikap kami terkait isu pergadangan Cina-AS sudah jelas dan ketiga Cina merupakan negara yang dapat dipercaya dan bertanggungjawab," kata Hua Chunying.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement