Sabtu 14 Jul 2018 15:46 WIB

12 Titik Panas Terdeteksi di Aceh

Terjadi kebakaran hutan dan lahan di Aceh Besar yang dilaporkan sejak Sabtu, (14/6).

Ilustrasi titik panas kebakaran lahan di Sumatra.
Foto: ANTARA
Ilustrasi titik panas kebakaran lahan di Sumatra.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang di Aceh Besar menyatakan sebanyak 12 titik panas terdeteksi satelit di wilayah Aceh. Ke-12 titik panas tersebut tersebar di empat daerah dengan mayoritas titik panas berada pada dataran tinggi yang merupakan penghasil kopi berkualitas ekspor di wilayah Tengah di Aceh.

"Hari ini, hasil pantauan sensor modis, ada 12 titik panas di Aceh," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad, Sabtu (14/7).

Terdapat lima titik panas diantaranya di Kabupaten Bener Meriah, tepatnya di dua kecamatan yakni Pitu Rimegayo empat titik dan Permata satu titik. Selanjutnya, tiga titik panas diantaranya terdeteksi di Kabupaten Gayo Lues, tepatnya pada dua kecamatan, yakni Puteri Betung dua titik dan Teripe Jaya satu titik.

Terakhir, empat titik panas terpantau di dua kabupaten dengan masing-masing dua titik, yakni Aceh Tengah di dua kecamatan yaitu Silih Nara serta Bintang, dan Aceh Besar terkosentrasi di Kecamatan Kotalue Jantho.

"Ada tiga titik panas di tiga kecamatan yang patut diduga sebagai titik api, yakni Bintang tingkat kepercayaan 75 persen, Kotalue Jantho 77 persen, dan Teripe Jaya 83 persen," kata Zakaria.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek, mengemukakan, telah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Aceh Besar yang dilaporkan sejak Sabtu, (14/6) pukul 00.24 WIB. Karhutla terjadi di tiga titik pengunungan di wilayah Aceh Besar, yakni Krueng Linteung, di atas Desa Suka Tani, dan di atas kampong Jantho Lama.

"Petugas dari intansi terkait, masih berada di desa Suka Tani yang intensif melakukan pemantauan titik api. Hingga kini masih ada dua titik api yang terlihat," kata Teuku Ahmad.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement