Ahad 15 Jul 2018 08:43 WIB

Kapal Jerman Kandas di Perairan Bima

Evakuasi berhasil dilakukan pada Sabtu.

Kapal kandas (ilustrasi).
Foto: FOTO ANTARA/Jessica Wuysang
Kapal kandas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) berhasil mengevakuasi kapal MT Pazifik berbendera Jerman bermuatan liquified petroleum gas (LPG) yang kandas di Selat Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (14/7). Kapal tersebut kandas sejak Rabu (11/7).

"Proses evakuasi dilakukan sejak Sabtu pagi (14/7), dan hari ini kapal sudah berada di Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima. Tidak ada korban jiwa," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Nyoman Sidakarya, di Mataram, Ahad (15/7).

Pihaknya menerima laporan satu unit kapal berbendera Jerman dengan panjang 205 meter kandas di perairan Gili Banta, Selat Sape, pada Rabu (11/7) sekitar pukul 11.00 Wita. Laporan kecelakaan pelayaran tersebut diterima dari Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Sape Anwar, dua jam setelah kejadian.

Kapal dengan jumlah person on borad (POB) sebanyak 21 orang tersebut berlayar dengan rute Filipina-Darwin (Australia). Kapal tersebut dinakhodai oleh Captain Wespcel.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Sidakarya memerintahkan Tim Pencari Pos Pencarian dan Pertolongan Bima untuk melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait, yaitu KUPP Sape, dan TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sape. "Berdasarkan hasil koordinasi antara KUPP Sape dengan nahkoda MT Pazifik melalui email, bahwa kapal dalam kondisi aman dan seluruh anak buah kapal dalam keadaan selamat," ujarnya.

Pada Kamis (12/7) pukul 06.00 Wita, tim SAR gabungan yang terdiri atas Tim Pencari Pos Pencarian dan Pertolongan Bima, KUPP Sape, TNI AL Pos Sape, Polair Sape, Babinsa Sape, Intel Kodim 1608/Bima, dan nelayan setempat bergerak menuju lokasi kecelakaan menggunakan dua unit kapal untuk melaksanakan evakuasi. Tim SAR gabungan berhasil mencapai sekitar lokasi kapal tapi alat tidak bisa merapat dengan kapal naas tersebut mengingat cuaca buruk, sehingga evakuasi kapal dan penumpangnya belum bisa dilakukan.

Proses evakuasi kemudian dilanjutkan pada Sabtu (14/7), berdasarkan kesepakatan semua pihak, mengingat cuaca di perairan laut sudah relatif kondusif. "Kapal MT Pazifik akhirnya berhasil dievakuasi menggunakan kapal Pasifik Falour (jenis Tug boat) yang didatangkan dari Sorong," kata Sidakarya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement