REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Co-Founder Water.org, Matt Damon mengunjungi Indonesia 3 Mei 2018 lalu. Ia sempat blusukan ke dua Desa Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Jawa Tengah.
Hanya beberapa hari setelah kunjungan tersebut, perwakilan Water.org Indonesia bergerak cepat dengan menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk mendorong peningkatan akses air bersih di kawasan perdesaan.
Perjanjian kerja sama ditandatangani oleh Ir Tanozisochi Lase, MSc, selaku Ketua Central Project Management Unit (CPMU) Program Pamsimas Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (PS-PAM) Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dan Richard Eugene Thorsten II, selaku Chief Programs Officer Water.org, di Jakarta, Selasa (17/7).
Hal ini merupakan tindak lanjut atas Kesepakatan Bersama antara Direktorat PS-PAM Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dengan Water.org Indonesia, yang telah ditandatangani setahun sebelumnya, tepatnya 4 Agustus 2017.
Siaran pers Pamsimas yang diterima Republika.co.id, Selasa (17/7) menyebutkan, kerja sama ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan akses air minum dan sanitasi melalui fasilitas kredit mikro lembaga keuangan, dan meningkatkan minat dan kemampuan KP-SPAMS dalam mengakses kredit mikro dari lembaga keuangan untuk peningkatan kualitas dan perluasan cakupan penyediaan air minum dan sanitasi di perdesaan.
KP-SPAMS atau Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, merupakan kelembagaan tingkat desa yang dibentuk oleh masyarakat melalui program Pamsimas untuk mengelola dan mengembangkan sistem penyediaan air minum dan sanitasi (SPAMS) di tingkat desa mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian dan pemeliharaan serta pengembangan SPAMS.
Program Pamsimas yang telah digulirkan sejak tahun 2008, hingga saat ini telah menghasilkan lebih dari 16.000 KP-SPAMS tingkat desa yang tersebar di lebih dari 365 kabupaten/kota dari 33 provinsi di seluruh Indonesia
Kerja sama ini meliputi identifikasi KP-SPAMS potensial diberikan kredit, bimbingan teknis dan transfer pengetahuan kepada Tim Pengelola PAMSIMAS di tiga provinsi prioritas (Jabar, Jateng, Jatim) dengan 43 kabupaten prioritas. Selain itu, peningkatan kapasitas Pengelola KP-SPAMS dengan memperkuat kemampuan operasional pengelolaan SPAMS dan penyiapan 900 proposal pembiayaan kredit.
Juga, adopsi pendekatan peningkatan kapasitas KP-SPAMS untuk akses kredit mikro dengan membuat model adopsi pelaksanaan transfer pengetahuan di 30 provinsi (lain) lokasi Pamsimas, dan pemberian bantuan teknis untuk akses kepada lembaga keuangan, serta dukungan fasilitas penjaminan untuk pembiayaan KP-SPAMS.
Pada kesempatan tersebut, Richard dari Water.org menyampaikan, kerja sama ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi jutaan orang untuk memperoleh layanan air yang lebih baik, terutama daerah perdesaan di Indonesia. “Semoga melalui kesempatan ini dapat membuka peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan akses terhadap sumber pembiayaan agar dapat memperoleh layanan air yang lebih baik, aman, dan berkelanjutan, yang tentunya sesuai dengan misi Pamsimas dan water.org,” tutur Richard lebih lanjut. “Saya sangat kagum dengan Tim Pamsimas, dan sangat antusias dengan kesempatan untuk menandatangani perjanjian kerjasama ini,” imbuhnya.
Tanosizochi Lase dari Kementerian PUPR menyampaikkan, kerjasama akan menyasar 3.000 KP-SPAMS untuk mendapatkan akses pembiayaan kredit mikro. Ia berharap, target tersebut dapat ditingkatkan lagi mengingat ada lebih dari 16.000 KP-SPAMS yang dibentuk melalui program Pamsimas sejak program digulirkan tahun 2008.
Ia mengharapkan perwakilan Danone-Aqua yang merupakan mitra Water.org Indonesia dan hadir di acara, untuk mengadopsi platform kerjasama yang dirintis Pamsimas dengan Water.org. “Harapan kita, tentu saja, lebih dari 16.000 KP-SPAMS yang ada di seluruh pelosok Indonesia dapat mengakses pembiayaan kredit mikro,” tuturnya.
Country Manager Water.org Indonesia, Rahmat Hidayat mengatakan, ada dua tantangan dalam pemberian kredit kepada KP-SPAMS. Pertama, KP-SPAMS dikelola oleh masyarakat desa yang memiliki keterbatasan technical skill. Karenanya Water.org akan memberikan penguatan kepada Pengurus KP-SPAMS untuk meningkatkan kapasitas. Yang kedua, lembaga keuangan belum familiar dengan kelembagaan masyarakat seperti KP-SPAMS. Karenanya, staf lembaga keuangan akan di-training, diberikan pemahaman dan bisa melihat sebagai oportuniti.
Saat ini water.org telah menjalin kemitraan dengan 12 lembaga keuangan yang memiliki produk kredit untuk disalurkan ke KP-SPAMS. Sebagian besar lembaga keuangan tersebut merupakan milik pemerintah daerah yang tersebar di pulau Jawa, beberapa diantaranya telah menyalurkan kredit ke KP-SPAMS.