REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi memastikan tidak ada pengurus maupun kader partainya yang menyebrang ke partai lain untuk menjadi Calon Legislatif 2019-2023. Menurut Dedi, sampai saat ini pihaknya tidak mendapatkan laporan dari daerah terkait kader yang nyebrang maupun dibajak partai lain.
“Sampai hari ini tidak ada yang menyebrang dicalonkan partai lain,” ujar Dedi di Bandung, Senin (23/7).
Dedi mengatakan, meskipun antrian bakal caleg di Golkar Jabar cukup panjang hingga 250 orang, tapi tak ada kader yang mencoba peruntungan di partai lain. Padahal, tingkat persaingan di Golkar tinggi, seharusnya bisa jadi menyebrang ke partai lain yang tingkat persaingannya rendah.
"Tapi tidak ada migrasi kader Golkar ke partai lain,” katanya.
Dikatakan Dedi, Golkar Jabar sendiri percaya diri mencalonkan kader yang memiliki tingkat popularitas tinggi di daerah. Karena, ketokohan kader Golkar yang bisa meraih suara tinggi di daerah sangat banyak.
“Kita ini kemarin lambat mendaftar karena jumlah kader yang berminat nyalon banyak,” katanya.
Dengan alasan itu pula, kata Dedi, Golkar tidak tertarik mencalonkan artis atau publil figur guna mengatrol perolehan suara. Karena, jumlah tokoh yang mumpuni bahkan masih bermunculan meski daftar caleg sudah diserahkan ke KPU.
“Untuk caleg Provinsi 250 orang yang diusulkan 120 orang. Sekarang saja masih ngantri hampir 10 orang yang ingin mencalonkan di provinsi," kata Dedi.