Kamis 26 Jul 2018 07:08 WIB

SBY: Saya tak Harus Izin Jokowi, SBY Bukan Bawahan Jokowi

SBY peringatkan pernyataan Ngabalin.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
Monitoring Penghitungan Cepat Pilkada. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (kedua kiri) menelfon peserta cagub Jawa Timur Khofofah Indarparawansa di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (27/6).
Foto: Republika/ Wihdan
Monitoring Penghitungan Cepat Pilkada. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (kedua kiri) menelfon peserta cagub Jawa Timur Khofofah Indarparawansa di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan kepada Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin untuk berhati-hati dalam memberikan pernyataan. SBY mengecam pernyataan Ngabalin yang mengatakan bahwa SBY harus meminta izin pada presiden Joko Widodo apabila Partai Demokrat tidak mendukung Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.

"Saya tidak harus izin sama beliau, SBY bukan bawahan Jokowi. Partai Demokrat bukan partai koalisinya Pak Jokowi, kami saling hormat menghormati. Kalau itu keluar dari ngabalin, hati-hati juga berbicara," kata dia di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (25/7).

Ia mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukanlah yang menghambat koalisi Partai Demokrat dengan Jokowi. Ia menegaskan bahwa justru hubungan dirinya dengan Jokowi baik-baik saja.

"Begini saya tidak mengatakan hambatan ini dengan Jokowi tapi ada hambatan berkoalisi. Silahkan ditafsirkan sendiri, bukan dengan Pak Jolowi. Insya Allah hubugan saya dengan Pak Jokowi akan tetap baik. Belau presiden kita," kata dia.

Sebelumnya SBY juga membantah pernyataan Ketua Umum PPP M Romahurmuziy yang mengatakan bahwa seolah-olah SBY tidak berkoalisi lantara syarat cawapres yang tidak diwadahi. "Saya harap bung Romy harus hati-hati," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement