REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 61 unit perahu di Perairan Selatan Kabupaten Sukabumi rusak akibat gelombang tinggi. Kondisi tersebut menyebabkan nelayan mengalami kerugian besar.
Gelombang pasang telah melanda perairan selatan Kabupaten Sukabumi sejak Selasa (24/7). Ketinggian gelombang bisa mencapai enam meter.
"Gelombang tinggi menyebabkan banyak kerusakan pada perahu nelayan," ujar Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi Ayom Budi Prabowo kepada Republika.co.id, Jumat (27/7).
Baca juga, Gelombang Tinggi, Puluhan Kios di Selatan Sukabumi Rusak
Data yang diperoleh menyebutkan ada sebanyak 61 perahu nelayan yang rusak. Kerusakan tersebut masing-masing di Kecamatan Cisolok 21 uni perahu dengan kapasitas gross tonnage (GT). Selain itu, terdapat 28 unit perahu 2-3 GT yang rusak di kawasan Ujunggenteng dan lima unit kapal rusak di kawasan Cibangban.
Menurut Ayom, selain merusak perahu gelombang tinggi juga merusak sarana prasarana tempat pelelengan ikan (TPI). Salah satunya TPI yang rusak di TPI Cikembang dan Cisolok.
Ayom menuturkan, gelombang tinggi di perairan selatan Jabar ini harus diantisipasi para nelayan. "Kami imbau agar nelayan untuk sementara waktu tidak melaut," kata dia.