Jumat 27 Jul 2018 19:00 WIB

Orang Tua Korban Trafficking Minta Anaknya Cepat Dipulangkan

Ada dugaan 16 anak menjadi korban perdagangan manusia.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Muhammad Hafil
Perdagangan manusia (ilustrasi).
Foto: Foto : Mardiah
Perdagangan manusia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Lima warga Kabupaten Purwakarta, menjadi korban pedagangan manusia (trafficking). Saat ini, korban berada di salah satu apartemen di Cina.

Akibat kejadian itu, para orang tua korban mendesak supaya anak mereka segera dipulangkan ke tanah air. Sebab, kabarnya mereka mendapatkan kekerasan fisik dan seksual di negara tirai bambu tersebut.

Informasi yang diterima Republika.co.id lima korban tersebut, masing-masing, MRD (16 tahun), Y (28 tahun), DF (26 tahun), Vn (20 tahun), dan CEP (23 tahun). Saat ini, kelima korban disekap di salah satu aparteman yang ada di salah satu kota di Cina.

Nurhidayat Jaya Supandi (53 tahun) ayah kandung MRD, warga Kampung Pasanggrahan, Desa Cilegong, Kecamatab Jatiluhur, mengatakan, putri bungsunya itu pamit sejak tiga bulan yang lalu, untuk bekerja di Jakarta. Saat itu, anak tersebut menyebutkan akan bekerja jadi sales kosmetik milik Thjiu Djiu Djun alias Vivi, yang merupakan keturunan Cina Kalimantan.