REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Gempa yang terjadi pada Ahad (29/7) pagi membuat panik warga Lombok Timur, tak terkecuali para pasien yang berada di Puskesmas Sembalun, Lombok Timur.
Pantauan Republika.co.id, Puskesmas Sembalun memang cukup porak-poranda akibat gempa. Terlihat dari sejumlah genting yang jatuh ke bawah akibat guncangan gempa. Kondisi ini yang membuat para pasien trauma untuk berada di dalam bangunan Puskesmas dan dirawat di tenda darurat yang dibangun tepat di depan puskesmas.
Kapolres Lombok Timur AKBP Eka Faturrahman mengatakan, tenda darurat merupakan upaya sementara yang dilakukan guna memberikan perawatan medis kepada para pasien.
"Karena puskesmas yang ada terjadi gempa susulan jadi warga berhamburan ke luar tidak berani (di dalam)," ujar Eka di Puskesmas Sembalun, Lombok Timur, Ahad (29/7).
Baca juga, Satu WNA Malaysia Meninggal Akibat Gempa Lombok
Ia mengimbau warga untuk tidak panik. Jajaran kepolisian, bersama sejumlah instansi terkait melakukan sejumlah upaya penanganan pascabencana.
Eka menambahkan, selain warga sekitar, terdapat enam wisatawan asal Malaysia yang dirawat di puskesmas tersebut. Para wisatawan tersebut diketahui sedang berada di sekitar kawasan Gunung Rinjani untuk berlibur. Sembalun sendiri merupakan wilayah yang berada di kaki Gunung Rinjani dan salah satu pintu masuk pendakian.
"Ada 18 warga Malaysia, enam orang luka-luka dan dirawat, sedangkan satu orang meninggal dunia," kata Eka menambahkan.

Warga mendapat perawatan di tenda pengungsian pascagempa di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Ahad (29/7).