REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PAN Eddy Soeparno mengungkapkan saat ini partainya belum menentukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan didukung pada pilpres 2019 mendatang. Menurutnya, keputusan terkait hal tersebut akan ditentukan usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN pada 6 hingga 7 Agustus 2018 mendatang.
PAN menjadwalkan rakernas pada tanggal tersebut dengan mempertimbangkan batas akhir pendaftaran pasangan capres-cawapres. "Itu menjelang tenggat waktu akhir pendaftaran capres jadi bagaimanapun kita harus bersikap saat itu. Saya kira itu realistis," kata Eddy saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (1/8).
Sementara waktu, Eddy menegaskan bahwa sejauh ini PAN masih memegang mandat rakernas 2017 yang mengusung Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai capres. Ia mengaku hingga saat ini PAN masih berproses dalam rangka mematangkan koalisi dengan calon mitra koalisi.
Eddy membantah jika pintu koalisi dengan Jokowi sudah ditutup oleh PAN. Ia menjelaskan komunikasi dengan semua parpol masih terus berjalan.
"Kami masih menjalankan komunikasi politik seluasnya," ujarnya.
Sebelumnya, keempat sekjen partai politik yang merupakan kubu oposisi melakukan pertemuan tertutup di sebuah rumah di kawasan Kemang, Jakarta, Rabu (1/8) malam. Keempat sekjen tersebut di antaranya Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Sekjen PKS Mustafa Kamal, dan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan.
Disinggung soal pertemuan tersebut, Eddy enggan merincikan pembahasan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam itu. "Mohon maaf, kami tidak bisa sampaikan detail. Yang bisa saya sampaikan bahwa pembicaraan hari ini berkelanjutan ke diskusi intens di hari ke depan," tuturnya.