Sabtu 04 Aug 2018 09:08 WIB

Redam Inflasi, BI Lhokseumawe Fasilitasi Pelatihan Pupuk Org

Komoditas pertanian ikut menyumbang inflasi.

Rep: Agung Fazza/ Red: Joko Sadewo
Suasana pelatihan pembuatan pupuk organik dan probiotik bagi kelompok tani dari Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bireuen, dan Kabupaten Bener Meriah. Seluruhnya merupakan kelompok tani binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe.
Foto: republika/agung fazza
Suasana pelatihan pembuatan pupuk organik dan probiotik bagi kelompok tani dari Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bireuen, dan Kabupaten Bener Meriah. Seluruhnya merupakan kelompok tani binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Terkait upaya meningkatkan pasokan sejumlah komoditas penyumbang inflasi di Lhokseumawe, Aceh, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Lhokseumawe memfasilitasi pelatihan dan bantuan teknis berupa pelatihan pembuatan pupuk organik dan probiotik bagi seluruh kelompok tani binaan BI Lhokseumawe.

"Kebanyakan kelompok tani sekarang ini memang sedang melakukan pengolahan lahan, makanya kita memberikan pelatihan itu," ungkap Kepala Kantor Perwakilan BI Lhokseumawe, Yufrizal, di sela gelaran Syariah Fair dalam rangkaian Festival Ekonomi Syariah Lampung 2018, Jumat (3/8), di Lampung Walk, Bandar Lampung.

Terkait upaya meningkatkan pasokan, KPw BI Lhokseumawe sudah membuat percontohan budidaya untuk berbagai komoditas penyumbang inflasi, antara lain cabai merah di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Tengah; komoditas padi di Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Aceh Utara; komoditas bawang merah di Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, dan Kabupaten Aceh Tengah; serta komoditas bawang putih di Kabupaten Bener Meriah.

Pelatihan pembuatan pupuk organik dan probiotik tersebut dilakukan Juli lalu dan diberikan pada seluruh kelompok tani binaan KPw BI Lhokseumawe. Pelatihan dilakukan dengan mendatangkan petani pakar sekaligus konsultan pertanian dari Mojokerto, Jawa Timur, Abdul Rachman, SE.

Pelatihan bertujuan memberikan pemahaman pada seluruh anggota kelompok tani, soal pentingnya pupuk organik (padat dan cair) untuk memutuskan mata rantai penggunaan pupuk kimia pada tanaman, sekaligus bisa membuka peluang bisnis. Sedangkan komoditas yang dikembangkan adalah bawang merah, cabai merah, bawang putih, padi metode tanam 'Hazton' dan padi metode tanam 'SRI'.

Yufrizal menjelaskan, salah satu tugas dan tujuan BI adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah baik terhadap barang maupun jasa. Stabilitas nilai tukar tersebut juga tercermin dari laju inflasi maupun terhadap mata uang negara lain. Sejumlah komoditas diketahui menjadi pemicu dan kerap berkontribusi terhadap inflasi di Lhokseumawe, antara lain bawang merah, cabai merah, bawang putih, beras, dan daging. Kenaikan harga di sejumlah komoditas tersebut terjadi lantaran tidak seimbangnya antara permintaan dengan pasokan.

"Pelatihan pembuatan pupuk organis dan probiotik ini diharapkan bisa meningkatkan pasokan komoditas penyumbang inflasi, sehingga bisa juga menekan laju inflasi di Lhokseumawe," ujar Yufrizal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement