REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Tim Medis Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyusuri dusun-dusun dari desa ke desa yang belum tersentuh bantuan medis. Warga yang terluka parah sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sejak hari pertama gempa, tapi masih ada yang terluka belum dibawa ke RSUD.
"Sekarang kita susuri mana orang yang tidak bisa ke Rumah Sakit, yang butuh perawatan kita kunjungi," kata salah seorang tim medis ACT Novita Laili Salatiah kepada Republika.co.id saat mengobati warga di Dusun Loang Sawa, Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara pada Rabu (8/8).
ACT mengirim seorang dokter, bidan dan dua orang fisioterapi ke Desa Bentek. Tim medis relawan ACT banyak membawa obat-obatan analgetik atau obat anti nyeri dan obat untuk menurunkan tekanan darah. Sebab, banyak warga yang kaget dan cemas sehingga tekanan darah mereka naik. Tim medis juga membawa obat penenang dan menerjunkan psikolog untuk membantu warga agar tidak trauma.
Kondisi udara saat ini panas dan berdebu karena banyak puing rumah-rumah yang roboh akibat gempa bumi. Akibatnya, banyak anak-anak yang mengalami infeksi saluran pernapasan.
"Warga di sini banyak yang mengalami luka ringan karena tertimpa reruntuhan, infeksi saluran pernafasan dan tekanan darah tinggi, itu yang paling banyak," ujarnya.
Setelah mengobati masyarakat di Desa Bentek, Novita mengatakan, tim medis relawan ACT akan bergeser ke desa lain. Tim medis akan terus menyusuri desa-desa yang terdampak gempa bumi karena banyak warga yang tidak terjangkau tenaga medis.