Rabu 08 Aug 2018 18:23 WIB

Bali Kondusif Pascagempa Lombok

Ahli gunung api menyebut gempa Lombok tak berdampak pada aktivitas Gunung Agung

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Foto udara kawah Gunung Agung di Karangasem, Bali, 28 Maret 2018.
Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Foto udara kawah Gunung Agung di Karangasem, Bali, 28 Maret 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman sekaligus Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) - Bank Dunia, Luhut Binsar Panjaitan memastikan Bali kondusif setelah diguncang gempa Lombok Ahad (5/8) lalu. Hal itu disampaikan dalam kunjungan langsung ke Pulau Dewata dalam rangka melaspas atau upacara pembersihan dan penyucian di Ungasan, Nusa Dua, Rabu (8/8).

"Saya akan bersurat kepada panitia IMF-Bank Dunia bahwa dampak gempa terhadap pertemuan setelah dicek tidak apa-apa," kata Luhut, Rabu (8/8).

Luhut menambahkan dirinya juga sudah berkoordinasi dengan ahli gunung api, Surono untuk mendiskusikan dampak gempa 7,0 skala richter (SR) di Lombok. Profesor Surono mengatakan gempa tersebut tidak berdampak terhadap aktivitas Gunung Agung yang saat ini masih dalam status level tiga atau siaga.

"Kita berharap yang terbaik," katanya.

Kawasan Pariwisata Nusa Dua, khususnya Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWM) akan menjadi dua venue utama perhelatan tahunan IMF-Bank Dunia. Luhut memastikan patung setinggi 121 meter tersebut sudah didesain berstandar internasional dan tahan guncangan gempa hingga 8,0 SR.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengatakan rampungnya patung GWK diharap bisa menjadi ikon baru bagi pariwisata Bali. Keberadaan patung tertinggi ketiga di dunia setelah Spring Temple Buddha di Cina dan The Lakyun Setkyar Buddha di Myanmar ini juga dapat memberi manfaat positif bagi masyarakat Bali dan Indonesia dalam memajukan iklim pariwisata.

"Masyarakat tak perlu khawatir sebab keamanan patung ini sudah emmenuhi standar tahan gempa, sehingga akan tetap berdiri kokoh," katanya.

Pastika berharap GWK ke depan bisa menjadi markas atau tuan rumah World Cultural Forum sebagaimana Davos, Swiss yang bisa menjadi markas World Economy Forum. Ke depannya GWK akan dihiasi ukuran puncak-puncak budaya dari seluruh dunia.

"Kita tidak akan kalah dari yang lain," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement