REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) melalui kampanye di kitabisa.com segera merealisasikan program pembangunan rumah untuk Suku Wana di Dusun Fatumarando, Kecamatan Bunguk Utara, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Program tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan Pos Dai.
"Pada momentum Idul Adha 1439 H, keluarga besar Laznas BMH, Pos Dai sangat merasakan kebahagiaan luar biasa. Karena pada momentum qurban tahun ini, kami dapat merealisasikan amanah umat untuk pembangunan rumah Suku Wana yang dikampanyekan melalui kitabisa.com," terang Direktur Program dan Pendayagunaan Laznas BMH Pusat, Dede Heri Bachtiar dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (10/8).
Ia menambahkan, saat ini, tim BMH untuk pembangunan rumah Suku Wana telah berada di Sulawesi Tengah. “Dan, dalam dua hari ke depan akan melanjutkan perjalanan ke Dusun Fatu Marando yang mesti melintasi jalan darat dan sungai yang cukup panjang,” ujarnya.
Pos Dai telah tiba di Luwuk Banggai.
Dai Tangguh BMH yang mengawal pendampingan Suku Wana, Ustaz Abdul Muhaimin menjelaskan, ide membangun rumah ini merupakan langkah strategis untuk pembinaan berkelanjutan.
"Ide membangun rumah ini muncul sejak awal program ikrar syahadat dijalankan. Mereka yang nomaden dan terpencar di berbagai titik di pegunungan tidak mudah dibina, jika tidak dihimpun. Muncullah program membangun rumah untuk mereka yang mualaf ini," jelasnya.
Untuk tahap pertama, kata Dede, BMH berencana membangun 100 unit rumah. "Alhamdulillah, dari target dana Rp 550 juta, sudah terhimpun sebesar Rp 217 juta lebih. Harapan kami, jika target terpenuhi, 100 unit rumah Suku Wana tahap pertama dapat direalisasikan," paparnya.
Sisi yang lebih menggembirakan lagi adalah kesiapan dua anak asli dari Suku Wana yang telah menimba pendidikan di Sekolah Dai di Hidayatullah Ciomas, Bogor, Jawa Barat, juga siap kembali dan membina komunitasnya.
“Alhamdulillah, dua dai cilik asli Suku Wana siap berdakwah di komunitasnya. Keduanya adalah Iko yang telah berganti nama menjadi Abdurrahman (16 tahun) dan Kede yang kini bernama Abdul Aziz (15 tahun). Dengan adanya dai muda ini, kita berharap proses dakwah di Suku Wana dapat berjalan lebih akseleratif lagi," terang Ketua Pos Dai Pusat, Ustaz Ahmad Suhail.