Sabtu 11 Aug 2018 00:05 WIB

Pertahanan Sipil Saudi Siap Hadapi Risiko Selama Haji

Pasukan keamanan mengatakan pasukan ditempatkan di semua situs-situs suci

Rep: mgrol105/ Red: Andi Nur Aminah
Tentara Saudi dengan seorang jamaah calon haji di dalam Madsjid Nabawi
Foto: Arabnews
Tentara Saudi dengan seorang jamaah calon haji di dalam Madsjid Nabawi

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Lebih dari 18 ribu personel yang sangat terlatih dan 3.000 kendaraan, dikerahkan untuk menjaga keamanan selama musim haji. Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil belum lama ini mengungkapkan mereka akan memberikan para peziarah tingkat keamanan tertinggi dan menghadapi risiko atau ancaman yang mungkin mereka hadapi selama haji.

Direktorat itu mengatakan pasukan ditempatkan di semua situs-situs suci. Mereka siap untuk melaksanakan rencananya untuk haji, bekerja sama dengan 32 badan pemerintah. Teknologi baru dan peta digital dari situs-situs suci telah diperkenalkan untuk mempermudah penjagaan.

Dilansir Arab News, pengalaman yang diperoleh selama musim haji sebelumnya telah memberikan pelajaran untuk pengembangan unit dan regu. Direktorat mengatakan, kinerja, pengawasan dan pekerjaan pertahanan sipil lainnya juga telah dikembangkan.

Mayor Jenderal Salim bin Marzouq Al-Matrafi, komandan pasukan pertahanan sipil untuk haji, mengatakan bahwa rencananya untuk musim haji bertumpu pada tiga pilar utama.

Pilar pertama berkaitan dengan sisi pencegahan. Dilakukan melalui memprediksi keadaan darurat yang mungkin terjadi dan mengadopsi langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi potensi risiko. Pilar kedua, berkaitan dengan intervensi dan konfrontasi. Dilakukan melalui pasukan lapangan yang mengatasi setiap peristiwa di waktu dan tempat yang tepat.

Pilar ketiga, berkaitan dengan pekerjaan yang mendukung semua pekerjaan lapangan dan melengkapi semua prosedur. Tujuannya untuk memastikan bahwa peziarah dapat melakukan ritual mereka dengan aman dan mudah.

Brigadir Jenderal Hamoud bin Sulaiman Al-Faraj, asisten direktur pertahanan sipil untuk haji, menambahkan bahwa persiapan dan rencana fokus pada pencegahan dan keamanan. Hal ini dilakukan melalui analisis data dari tahun-tahun sebelumnya dan survei geologi di area yang bermasalah oleh komite.

Sementara itu, Brigadir Jenderal Abdulrahman bin Abdul Hamid Al-Harbi, direktur pertahanan sipil di Wilayah Madinah, mengatakan bahwa Pangeran Faisal bin Salman, kepala komite Haji di Madinah, telah mengadopsi rencana umum untuk langkah-langkah pertahanan sipil di Madinah. Hal ini sejalan dengan keputusan Menteri Dalam Negeri. Sementara Direktorat Pertahanan Sipil di Madinah telah mengerahkan semua kemampuannya untuk melayani para peziarah selama mereka tinggal di sana.

Brigadir Jenderal Khalid bin Abdulkarim Al-Awdah, direktur pertahanan sipil di Mina, mengatakan bahwa pasukannya bekerja untuk mencapai tujuan keseluruhan dari perencanaan. Ia memastikan keamanan dan mengurangi risiko.

Sedangkan Brigadir Jenderal Abdullah bin Eid Al-Qurashi, direktur pertahanan sipil di Makkah, menambahkan mereka mengikuti rencana tahunan, yang mencakup empat bagian utama.  Termasuk rencana operasional dan pencegahan.

Dia mengatakan tujuan keseluruhannya adalah untuk memanfaatkan dan menyiapkan semua bahan dan sumber daya manusia. Juga mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi para peziarah dan warga dari semua potensi bahaya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement