REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu persoalan yang dihadapi korban gempa NTB adalah susahnya mencari air untuk keperluan mandi, cuci, kakus (MCK). Mereka terpaksa harus berjalan jauh mencari sumber air ke sungai atau mengantre panjang di sumur terdekat. Bahkan, karena susahnya air, pengungsi terpaksa buang kotoran di hutan terdekat.
Merespons kondisi tersebut, Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) membantu korban gempa dengan mendirikan enam bilik fasilitas MCK di posko pengungsian Desa Sigarpenjalin, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat (10/8).