REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo mengatakan partainya tidak menerima mahar dari bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno. PAN tidak menerima imbalan untuk mendukung Sandiaga sebagai cawapres yang mendampingi Prabowo Subianto.
"Saya tegaskan untuk kesekian kali, sama sekali tidak ada uang satu sen pun yang diserahkan Sandi ke PAN untuk pencalonan dia. Jadi dari mana maharnya?" kata Dradjad kepada Republika.co.id, Ahad (12/8).
Ia mengatakan uang yang disebut sebagai mahar itu sebenarnya dana kampanye yang disediakan oleh Sandiaga. Dradjad mengatakan, penyediaan dana untuk kampanye oleh Sandiaga selaku kandidat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 merupakan hal yang wajar.
Ia mengatakan, setiap anggota tim sukses yang mampu akan turut membiayai dana kampanye. "Bukan hanya Sandi. Semua anggota timses yang mampu secara finansial juga akan patungan keluar uang untuk kampanye. Membuat kaos dan lain-lain kan perlu biaya," ujarnya.
Baca Juga:
- Soal Mahar Rp 500 Miliar, Bawaslu Minta Andi Arief Datang Melapor
- Bawaslu tak Berwenang Langsung Panggil Terduga Mahar Politik
Karena itu, Dradjad pun menegaskan, uang tersebut tidak masuk ke kas partainya. Ia menambahkan, berita yang dirujuk oleh Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief juga tidak memuat pernyataan Sandiaga mengonfirmasi soal mahar.
"Isi berita semuanya tulisan jurnalisnya, tanpa kutipan Sandi. Masak berita seperti ini dijadikan dasar?" kata Dradjad.
Saat ditanyakan mengenai apakah ada upaya hukum yang akan dilakukan PAN terkait cicitan Andi Arief, Dradjad mengaku tidak memiliki wewenang untuk menjawab pertanyaan tersebut. “Bidang hukum bukan bidang saya," kata dia.