REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak ada penumpukan penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) yang transit di Stasiun Manggarai. Meski ada perubahan jalur dan peron, tidak terlihat penumpukan sejak kereta pertama dari Bogor memasuki stasiun Manggarai.
"Masuk Manggarai, so far sih lancar, cuma disusul KAJJ (kereta api jarak jauh) doang sekali di Cakung," ujar salah seorang penumpang di Stasiun Manggarai, Jakarta, Levina Ardiati, Senin (13/8).
Penumpukan diprediksi bakal terjadi pada sore hari sebab jalur yang berubah adalah jalur kereta dari stasiun Jakarta Kota-Bogor, Angke Bogor. Sementara pagi hari adalah arah sebaliknya sehingga tak ada penumpukan penumpang. Di kereta jalur Bogor juga relatif lengang, hampir semua penumpang mendapat tempat duduk.
"Ya nggak bakal ada penumpukan pagi ini karena jalurnya sepi juga yang ke arah Bogor, pas jam pulang bakal keliatan," kata seorang penumpang yang rutin menggunakan kereta arah Bogor setiap hari, Dendi (28).
Suasana Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (13/8). Foto: Republika/Muslim AR
Stasiun Manggarai menyediakan empat sampai tujuh petugas di setiap perlintasan antarperon dan jalur. Di antara petugas tersebut ada yang memakai pelantang suara portabel untuk memberitahu para penumpang tentang perubahan jalur ini. Petugas-petugas ini ditanyai oleh penumpang tentang peron mana yang harus mereka naiki karena adanya perubahan jalur.
"Pasar Minggu, Depok, sampai stasiun Bogor ke peron delapan," kata seorang petugas dengan papan nama Hartono.
Hartono berkali-kali ditanyai penumpang. Pertanyaan yang sama, tentang peron mana yang harus mereka naiki jika ingin ke Tanah Abang, Bogor, Bekasi atau Jakarta Kota. Sebanyak 30 orang petugas tambahan dari berbagai stasiun diperbantukan untuk menginformasikan perubahan jalur di Stasiun Manggarai.
Baca juga: Pasang Telinga Agar tak Salah Peron di Stasiun Manggarai