REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesadaran untuk peduli terhadap lingkungan membuat Kaka Slank mengubah gaya hidupnya. Kini, pentolan Slank itu memilih untuk membawa botol minum atau tumbler.
"Memutuskan (membawa) tumbler baru setahun ini," katanya saat ditemui di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Senin (13/8). Bahkan, kini Kaka tidak lagi menggunakan sedotan plastik.
Ia menambahkan, saat memesan minuman selalu meminta kepada pelayan untuk tidak memberikannya sedotan plastik. Cara ini ia lakukan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap lingkungan.
Kebiasaan barunya itu dimulai setelah rutin menyelam sejak 2011 lalu. Ia mengaku sedih dengan kondisi laut yang kotor. Banyak satwa laut yang mati karena terlilit atau mengonsumsi sampah plastik.
Biasanya, saat menenggak minuman kemasan plastik ia tidak berpikir sejauh itu. Namun, pengenalannya dengan alam membuatnya jatuh cinta dan peduli terhadap alam serta semua yang ada di dalamnya. "Kesadaran itu tumbuh karena aku mengenal alam," katanya.
Ia juga mengungkapkan kebiasaan barunya dengan memasak di hotel. Sebagai komitmen untuk mengurangi residu sampah plastik di alam, musisi bernama Akhadi Wira Satriaji ini memilih memasak air keran dengan termos yang tersedia di hotel. "Kalau pakai air di botol yang disediakan, sama saja dong," kata dia.
Langkahnya mengurangi penggunaan plastik ini diharapkan bisa diikuti oleh banyak orang terutama generasi muda. Sebab, masa depan alam adalah milik mereka.
"Future world adalah harus diisi dengan orang-orang dengan level kesadaran lingkungan tinggi," ujarnya.
Di tengah perkembangan teknologi yang terus terjadi, Kaka tidak menginginkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan berkurang. Sebagai figur publik Kaka berupaya mengajak penggemarnya dengan memberi contoh baik.
Ia menekankan, kegiatan positif yang dilakukan sangat berpengaruh terhadap perubahan di alam. Kaka pun meminta Slankers atau individu lain merasa sendiri karena melakukan perubahan. "Justru perubahan diri sendiri itu sangat-sangat berpengaruh sama alam," tegasnya.