REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Peristiwa kebakaran dalam beberapa waktu terakhir marak di Kota Sukabumi, Jawa Barat, mengalami peningkatan. Hal ini menyebabkan kerugian yang cukup besar.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan, dalam rentang waktu Januari hingga pertengahan Agustus 2018 ini telah terjadi 21 kasus kebakaran. Kejadian kebakaran paling tinggi terjadi pada Agustus 2018.
"Dari data yang kami himpun kebakaran cukup tinggi, yakni 21 kasus," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami kepada wartawan Selasa (14/8).
Menurut Zulkarnain, bencana ini menyebabkan kerugian yang cukup besar. Dari penghitungan yang dilakukan kebakaran menyebabkan kerugian hingga sebesar Rp 1,24 miliar.
Baca juga, Kebakaran Sukabumi Akibat Warga Bakar Sampah Sembarangan
Zulkarnain mengatakan, kebakaran terjadi di enam kecamatan. Kasus kebakaran terbanyak terjadi di Kecamatan Lembursitu sebanyak enam kejadian. Selanjutnya, Kecamatan Cikole sebanyak empat kasus, Warudoyong empat kasus, Gunungpuyuh tiga kasus, Cibeureum dus kasus, dan Citamiang dua kasus.
Penyebab terjadinya kebakaran disebabkan oleh berbagai faktor. Di antaranya, karena hubungan pendek arus listrik, kebocoran gas atau regulator gas, dan terakhir cuaca kekeringan.
Kejadian kebakaran paling banyak terjadi pada Senin (13/8) lalu. Pada hari itu dilaporkan ada tiga kasus kebakaran yang melanda wilayah Kota Sukabumi. Kebakaran misalnya terjadi di areal pohon bambu di Jalan Merbabu RT 03 RW 10 Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.
'' Pada Senin pukul 10.30 WIB telah terjadi kebakaran talud atau pohon bambu di pinggir jalan sepanjang 52 meter,'' ujar Zulkarnain. Penyebab terjadinya kebakaran akibat dari aktivitas warga yang membakar sampah sembarangan.
Pembakaran sampah ini mengakibatkan pohon-pohon terbakar. Hal ini diketahui dari warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Karena banyaknya kejadian kebakaran, BPBD mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan. "Warga Kota Sukabumi jangan membakar sampah atau pohon," kata Zulkarnain.
Membakar sampah akan meningkatkan risiko kebakaran. Apalagi, saat ini tengah masuk ke musim kering.