Selasa 14 Aug 2018 22:10 WIB

Pemkot Surabaya Kembali Kirim Bantuan ke Lombok

Bentuk bantuan yang paling mendesak yakni berupa kebutuhan sehari-hari.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Evakuasi dan penanganan korban dampak gempa bumi 7 SR di Lombok, NTB
Foto: Dok Humas BNPB
Evakuasi dan penanganan korban dampak gempa bumi 7 SR di Lombok, NTB

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan evaluasi mengenai rencana bantuan yang akan kembali dikirim ke Lombok seusai terjadinya gempa. Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengungkapkan, dari hasil tinjauan tim di lapangan, bentuk bantuan yang paling mendesak yakni berupa kebutuhan sehari-hari.

"Seperti makanan, penjernih air, terpal, dan selimut. Bahkan, dari hasil evaluasi di lapangan, selain ke Lombok Timur, Pemkot Surabaya juga akan mengirimkan bantuan ke Lombok Barat," ujar Eddy di Surabaya, Selasa (14/8).

Eddy mengungkapkan, dari hasil evaluasi, selanjutnya Pemkot Surabaya akan konsentrasi untuk menyalurkan bantuan berupa kebutuhan sehari-hari. Meskipun, sebelumnya Pemkot Surabaya juga telah mengirimkan sebanyak 709 pack bantuan, namun pengiriman-pengiriman bantuan akan terus dilakukan.

Eddy menjelaskan, hingga saat ini, total bantuan berupa barang yang telah dikirim oleh Pemkot Surabaya sebanyak 709 koli. Diantaranya yakni, penjernih air sebanyak 105 pack, mie goreng 34 pack, kain kafan 4 pack, selimut 23 pack, beras 86 pack, obat-obatan 26 pack, pakaian 114 pack, susu 24 pack, paralon plus pompa air 13 pack, genset 14 pack, terpal 14 pack, tenda plus tali 12 pack, dan sebagainya.

“Tim pengganti kedua, ada 18 orang juga sudah berangkat Minggu lalu ke Mataram, menggantikan tim gelombang pertama. Kita jadwalkan mereka disana sekitar enam hari. Kita masih lihat kalau masih dibutuhkan akan dikirim tim ke tiga,” ujar Eddy.

Eddy menyampaikan, hari ini Pemkot Surabaya kembali mengirim bantuan berupa 30 penjernih air, enam pompa air, dan 14 genset. Bahkan, malam ini, pemkot telah menyiapkan bantuan berupa tandon lipat dengan kapasitas 800 liter sebanyak 17 buah, dan 1000 liter 15 buah.

Eddy menjelaskan, kebutuhan air bersih saat ini menjadi salah satu prioritas utama yang paling mendesak di Lombok. Sehingga tim pertama yang dikirim ke Lombok pun terus berupaya memprakteikan kepada para pengungsi, bagaimana menggunakan penjernih air yang langsung bisa dikonsumsi tanpa ada efek samping.

“Masyarakat disana sangat kesulitan air. Sehingga diharapkan, dengan adanya air yang ada di sungai, bisa dialirkan untuk mensuplai kebutuhan sehari-hari para pengungsi di sana,” kata Eddy.

Eddy menyatakan, hingga saat ini, bantuan dari masyarakat Kota Surabaya terus berdatangan ke posko korban gempa di Taman Surya. Kendati demikian, ia berharap masyarakat yang ingin memberikan bantuan, bisa lebih mengutamakan bantuan dalam kebutuhan sehari-hari.

“Makanan siap saji seperti roti juga sangat dibutuhkan di sana. Sementara untuk pakaian, kalau bisa yang benar-benar layak. Karena sebelum dikirim, pakaian yang kami terima dilakukan sortir dahulu,” kata Eddy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement