REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade menyampaikan, meski tim pemenangan pasangan calon Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno belum rampung dibentuk, tapi sudah dipastikan mereka akan mengusung isu ekonomi untuk kampanye. Menurutnya, setidaknya akan ada tiga isu ekonomi yang akan dibawa saat kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2019 nanti.
Pertama, Andre menjelaskan, soal pertumbuhan ekonomi, yang sampai saat ini jauh dari target. Kedua, mengenai semakin sulitnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Ketiga, harga kebutuhan pokok yang terus meningkat. "Ketiga isu sangat dirasakan masyarakat saat ini. Untuk itu, Gerindra akan fokus untuk membahas ketiga isu tersebut," kata Andre, Rabu (15/8).
Oleh karena itu, Andre membantah, jika pihaknya berencana memainkan isu politik identitas dan Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan atau SARA. Ia menegaskan pihaknya hanya bicara soal isu-isu ekonomi saja, yang saat ini juga menjadi permasalahan rakyat Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan pidato-pidato Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan selalu menyinggung masalah ekonomi bangsa saat ini. "Jadi kami tegaskan, tidak ada keinginan untuk membawa politik identitas dan SARA," tuturnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto memberikan orasi di depan para buruh saat setelah mendaftar sebagai calon presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/8) lalu. Dengan suara sangat lantang, dalam orasinya Prabowo menyinggung soal kemiskinan dan situasi ekonomi bangsa Indonesia.
"Saudara-saudara saya kesini dengan Sandiaga Uno dan dengan seluruh kekuataan mendukung, saya berjuang untuk kalian semua, segala tenaga saya, segala pikiran saya, segala energi, saya akan tumpahkan untuk membela kepentingan Indonesia, itu tekad saya. Saya akan membela kepentingan rakyat Indonesia," tegas Prabowo.
Sebenarnya, kata Prabowo, tugas pemimpin itu ada dua, yaitu membela dan mengurangi penderitaan rakyat. Namun meski tuntunan itu sederhana tapi sangat berat. Kemudian soal kekayaan Indonesia seharusnya untuk rakyat. Indonesia juga tidak boleh menjadi budak bangsa lain. Oleh karena itu, kata Prabowo, jangan sampai generasi bangsa ini menjadi miskin karena orang tuanya miskin.
"Tidak boleh lapar di Indonesia, tidak boleh ada yang putus asa di Indoensia, tidak boleh ada yang bunuh diri di Indonesia karena tidak bisa kasih makan anaknya. Kita bangsa yang hina kalau ada rakyat kita yang bunuh diri tidak bisa memberi makan anak-anaknya," kritik mantan Mantan Danjen Kopassus itu.