REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memastikan beberapa proyek yang dikerjakan oleh dua perusahaan BUMN, yakni PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), tetap berjalan. Meskipun saat ini pemerintah tengah mengupayakan untuk mengerem laju impor.
Rini menjelaskan pada dasarnya seperti beberapa proyek PLN dan Pertamina yang pembayarannya sudah selesai tetap berlanjut. "Mereka sudah order equipment-nya seperti PLN boiler ataupun turbin itu memakan waktu dua tahun selesai," kata Rini di Jakarta Convention Center, Kamis (16/8).
Selain itu, Rini memastikan proyek yang tengah dikerjakan PLN menggunakan pembiayaan dari luar dan jangka panjang. Menurutnya hal itu tidak memberikan dampak yang begitu besar terhadap neraca pembayaran.
Jadi, kata dia, yang sudah financial close tetap jalan terus. "Yang belum financial close kita mendetilkan mana yang kemungkinan seperti yang boiler itu kan bisa dibuat di Indonesia kita minta untuk dipesan di Indonesia," jelas Rini.
Untuk itu selanjutnya, Rini menegaskan akan merinci kembali bersama Kementerian Perindustrian. Hal itu terkait mana saja yang bisa dibuat di Indonesia karena untuk membuat alat seperti itu memakan waktu sekitar 12-24 bulan.
"Sehingga kita sekarang ini memiliki waktu untuk mempersiapkan industri kita," ujar Rini.
Begitu juga dengan Pertamina, menurutnya proyek yang ada di Balikpapan sudah memiliki financial closing dan akan terus berlanjut. Sementara yang belum memiliki financial closing, Rini menegaskan akan dilihat kembali konten lokalnya.