Sabtu 18 Aug 2018 04:30 WIB

Kisruh Bendera Merah Putih di Kalibata City, Ini Kata Polisi

Polisi sudah melakukan mediasi antara pihak pengelola dan warga.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Teguh Firmansyah
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengonfirmasi kejadian pencopotan bendera merah putih di balkon milik penghuni Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Ia mengatakan, kepolisian sudah melakukan mediasi antara pihak pengelola dan warga.

"Dari tadi malam Polri sudah ke sana langsung, dari kemarin sore ada di medsos kita sudah datang. Kami klarifikasi sebenarnya seperti apa. Kemudian malamnya mereka juga kami mediasi, sudah saling memafkan walaupun masih ada yang belum puas mungkin," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (17/8) sore.

Hal itu dilakukan kepolisian, lanjut Indra, untuk meluruskan persoalan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Ia menyebut ada fakta yang berbeda dari video yang beredar di media sosial (medsos).  "Ternyata informasi yang lewat medsos itu dengan fakta yang ada ternyata ada perbedaan. Bahkan dari pihak pengelola itupun merekam pada saat mengetuk pintu dan lain sebagainya. Jadi dia memiliki bukti bahwa dia tidak ada maksud untuk menurunkan, mencopot, dan lainnya," jelasnya.

Baca juga, Kisruh Pemasangan Bendera Merah Putih di Kalibata City.

Indra mengatakan, antara pihak pengelola apartemen dan penghuni ada kesepakatan sebelumnya agar bendera dipasang di tiang-tiang yang sudah disediakan. Letaknya berada di taman sekitar apartemen bukan di balkon unit. "Sementara yang kami analisis tidak ada maksud, posisi bendera itupun tidak dalam posisi dipasang di atas tiang kemudian diturunkan, karena bendera tersebut dipasang di balkon," tuturnya.

Sementara itu, Indra mengatakan dalam hal ini Polri bersifat adil tidak memihak kepada siapapun. Namun, Indra juga mengaku ada beberapa pihak yang belum puas atas mediasi yang sudah dilakukan. Ia mempersilahkan siapapun untuk melapor kepada kepolisian jika ingin menindaklanjuti persoalan ini.

"Kalau ada laporan akan ditindaklanjuti, cuma dalam proses pembuktian itu kan perlu dilakukan lidik, sidik kebenaran daripada yang dilaporkan," imbuhnya.

Dalam video yang tersebar di media sosial memperlihatkan beberapa penghuni Apartemen Kalibata City adu mulut dengan petugas yang diduga pengelola apartemen. Keributan itu tentang pencopotan bendera merah-putih yang terjadi pada Kamis (16/8) siang di Tower Damar Kalibata City.

Dalam video itu seorang pria berbicara dengan nada suara yang keras."Pak, pak, mas, panggil orangnya ke sini (pengelola). Jangan mau ribut sama saya, nggak ada urusannya sama saya, panggil orangnya ke sini," kata seorang laki-laki dalam video itu.

Lalu, seorang perempuan berhijab warna tosca datang dengan membawa bendera merah putih. Perempuan itu berbicara dengan nada suara yang juga keras.

"Saya hanya butuh penjelasan kenapa bendera saya dicopot, kenapa? Mereka yang copot," kata perempuan itu sembari menunjuk ke orang yang diduga mencopot benderanya.

"Masuk ke unit, kemudian nyuruh bendera saya dicopot ada apa ini? Yang copot bapak tadi, bukan saya. Ibu itu juga dicopot benderanya," kata perempuan itu.

"Katanya bapak yang suruh?," kata seorang pria  pada lelaki yang diajak berbicara oleh perempuan itu.

"Kok saya. Kita hanya disuruh, kita hanya terima perintah," ujar lelaki yang diduga sebagai pengelola.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement