REPUBLIKA.CO.ID, TRAPPES -- Seorang terduga pengikut ISIS mengamuk dengan menggunakan pisau di kawasan Trappes, pinggiran Kota Paris, Kamis (23/8). Dua orang tewas dan seorang luka parah dalam peristiwa tersebut.
Pelaku tewas ditembak di tempat oleh kepolisian. "Operasi dari kepolisian telah selesai. Pelaku dilumpuhkan dan kehilangan nyawa," kata pemerintah setempat di Twitter-nya.
ISIS dalam siaran tertulis mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Akan tetapi, kepolisian setempat belum memastikan pernyataan tersebut.
Sumber dari Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan bahwa para korban diduga merupakan keluarga dari pelaku serangan. Polisi tengah menyelidiki apakah insiden bersumber pada perselisihan keluarga.
"Alasan di balik peristiwa ini dan profil sang pelaku hingga kini belum diketahui, dan kami tengah menyelidikinya," ujar sumber lain.
Sejumlah petugas antiterorisme juga telah diminta untuk turut dalam penyelidikan itu, kata seorang sumber kejaksaan. Kawasan pinggiran Trappes adalah permukiman miskin di pinggiran barat Prancis, yang secara keseluruhan sebetulnya relatif sejahtera. Akan tetapi, puluhan anak muda radikal dari Trappes, yang berpenduduk sekitar 30 ribu jiwa, nekat meninggalkan negaranya untuk berperang di Suriah.