Senin 27 Aug 2018 20:54 WIB

Sandiaga Kenang Momen Terakhir di Balai Kota

Sandiaga berharap keputusannya berhenti merupakan awal tradisi baru di Balaikota.

Rep: Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Bakal Calon Wakil Presiden Republik Indonesia, Sandiaga Uno
Foto: Republika
Bakal Calon Wakil Presiden Republik Indonesia, Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengaku punya banyak kenangan yang dirindukan selama bekerja 10 bulan di Balai Kota DKI Jakarta. Usai membacakan surat pernyataan berhenti, ia pun mengenang hari-hari terakhirnya bekerja di Balai Kota.

"Momennya pasti banyaklah. Tadi momen terakhir kita Shalat Asar bersama-sama. Setelah itu baca doa dengan Mas Anies," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (27/8).

Momen itu, mengingatkan Sandiaga pada saat pertama kali menginjakkan kakinya di Balai Kota sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pada 16 Oktober, ia dan Anies menjalani pelantikan. Saat itu, keduanya menjalankan Shalat Isya bersama.

Bedanya, ketika itu mereka tak shalat di ruang Gubernur. Keduanya menjalankan ibadah di ruang kerja Sandiaga, di Lantai 2 Gedung Balai Kota. "Dan (hari) ini shalat bersama-sama terakhir saya di ruang gubernur," ucap Sandiaga.

Menurut Sandiaga, perjalanan bersama Anies cukup panjang. Begitu pula keputusannya untuk berhenti sebagai wagub. Ia menyebut tak ada alternatif lain.

"Kalau saya cuti juga nanti gimana nih nantinya semua yang di sini berat dan enggak bisa ditinggal-tinggal. Saya sebagai wakil gubernur non-aktif, nanti susah juga. Masih punya kantor di sini, nanti bisa disangkutkan menggunakan fasilitas negara. Mengumpulkan calon supporter, donatur, PNS, enggak mungkinlah," kata dia.

Sandiaga berharap keputusannya untuk berhenti merupakan awal tradisi baru. Artinya, ia memisahkan politik dengan proses yang berjalan di Balai Kota. Hal ini, kata Sandiaga, menimbulkan kelegaan.

Ia berharap keputusan ini memberikan ruang yang lebar untuk proses pergantian jabatan wagub. Ia juga berharap hal ini dapat membantu Anies melanjutkan gerak kerjanya di Pemprov DKI.

 

"Tadi Pak Anies bilang kita naik pesawat dengan dua mesin tapi satu mesinnya mati. Jadi ya mudah-mudahan proses pergantiannya bisa segera dilakukan dan kinerja pemprov dipastikan akan lebih baik ke depan," ujar dia.

Selain kerjanya bersama Gubernur, Sandiaga mengaku merindukan rutinitasnya bersama awak media. Ia mengaku sedih kehilangan momen tanya jawab yang spontan setiap pagi dan sore hari. "Walaupun saya ngadepin dinamika, paling enggak penghujung hari atau di awal hari dapat kesempatan tanya jawab sama kalian (awak media, Red) dan pertanyaan kalian unscripted. Terakhir-terakhir saya coba bikin skrip supaya lebih bagus, tapi awal-awal itu seru banget. Ada banyak yang lucu-luculah. Itu momen yang enggak akan saya lupakan," ujar Sandiaga.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement