REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof dr Fachmi Idris, dipercaya memimpin Komisi Kesehatan Organisasi Jaminan Sosial Internasional. Ini dinilai sebagai bentuk kepercayaan dunia internasional atas kemampuan Indonesia.
“Ini merupakan bentuk kepercayaan internasional terhadap Indonesia,” kata Fachmi, dalam siaran persnya, Senin (27/8).
Fachmi diangkat sebagai ketua komisi dalam rapat tahunan International Social Security Association (ISSA) di Jenewa, Swiss. Rapat diselenggarakan 27-28 Agustus 2018.
ISSA adalah asosiasi lembaga jaminan sosial yang beranggotakan 158 negara di dunia. Rapat bertajuk 12th ISSA Forum for Technical Commission itu membahas beberapa tema utama dalam jaminan sosial. Di antaranya perluasan jaminan sosial bagi pekerja informal, peningkatan kualitas pelayanan, peranan teknologi informasi serta issu error, evasion, fraud (kesalahan dan kecurangan) dalam jaminan sosial.
Fachmi yang ditemui di sela rapat tersebut menyampaikan bahwa setidaknya ada dua hal utama yang menjadi misi utama dari satu-satunya organisasi internasional dalam bidang jaminan sosial ini. Pertama, menyediakan guidelines terkait penyelenggaraan jaminan sosial terbaik berbasis pengalaman seluruh anggota ISSA.
Kedua, memberikan berbagai peningkatan kompetensi teknis bagi anggotanya. Seperti terciptanya kerja sama multilateral dan bilateral dari seluruh negara yang tergabung dalam ISSA.
Selain itu, Fachmi juga memberikan penjelasan bahwa pertemuan kali ini menjadi istimewa karena BPJS Kesehatan secara resmi ditunjuk menjadi salah satu pimpinan komisi yang bergengsi yaitu komisi di bidang kesehatan. Ini merupakan kepercayaan dunia internasional atas kemampuan bangsa Indonesia untuk memimpin dalam lembaga internasional tersebut.
Sudah sejak dua bulan lalu, menurut Fachmi, Indonesia berkomitmen dan menerima untuk menjadi acting chairperson dalam salah satu sidang di rapat tahunan tersebut. Indonesia menjadi salah satu dari 13 Ketua Komite yang kedudukannya langsung di bawah Presiden ISSA.
"Dalam hal ini mengisi posisi Chairperson of Health Technical Commission yang mengkoordinir area Jaminan Sosial bidang Kesehatan dunia di bawah ISSA. Posisi tersebut cukup strategis untuk semakin memperkenalkan Indonesia, dan memperkuat posisi global program JKN-KIS di mata dunia," lanjut Dirut BPJS Kesehatan itu.
Secara terpisah, Deputi Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk PBB yang berkedudukan di Jenewa, Andreano, memberikan apresiasi yang tinggi atas partisipasi aktif Indonesia. Andreano secara spesifik menilai bahwa Indonesia secara konsisten perlu untuk menunjukkan ke kalangan dunia international terkait kapasitas institusi Indonesia. Selain itu, kepercayaan ini makin memperkenalkan program Kartu Indonesia Sehat.
Kepercayaan internasional ini makin membuktikan bahwa BPJS Kesehatan adalah institusi negara yang dihormati di kalangan negara-negara yang menjalankan jaminan sosial.